Thursday 4 June 2015

Pembalasan

Aku tersenyum sekali lagi melihat foto di layar ponselmu
menghela napas .....
memilih tombol option
send/share...
bbm group
select
Send

lalu foto yang sama
Set as BBM display picture


Sebentar lagi kamu akan merasakan sakit seperti apa yang aku rasakan.




"Don, kamu dipanggil ke ruang bp!"

Aku tersenyum dan mengangguk.

Di ruang BP kamu sudah berdiri entah sejak kapan, mungkin sejak jam istirahat sesaat setelah foto kukirimkan ke bbm grup sekolah kita.

.....
Kamu menatapku tajam.

Namun kupastikan tak akan kamu temukan apa-apa dari mataku. Akan kubuktikan padamu. Tentu saja cinta untukmu tak akan kamu temukan lagi di sana.
 
"Maaf... Pasti aku udah nyakitin kamu banget, sampai segitu teganya kamu kayak gini..., kamu itu udah mempertaruhkan masa depanku dan nama baik ayah kamu."
 Suaramu yang berbisik seraya mendekatkan wajahmu di telingaku. Percuma aku sudah telanjur sakit hati.

".......Maaf katamu? Ini belum seberapa!"
Suara dalam kepala berlarian berlomba-lomba mencapai mulut yang kututup rapat-rapat.
Tapi aku hanya balas menatapmu tajam.

"... Cinta itu ga bisa dipaksakan, Don. Aku gak cinta sama kamu dan gak punya alasan untuk bales perasaan minimal sama dengan rasa sayang kamu. Untuk apa kamu lakukan ini? Ga ada yang diuntungkan, Don!"
Kali ini suaramu makin keras setengah serak mungkin karena menahan amarah.

"Aku tak tahu apa-apa, Pak. Boleh kembali ke kelas?"
Aku sudah tidak tahan lagi mendengar ocehanmu.

Kepala sekolah dan guru BP hanya diam. Matanya menatap layar ponsel sambil menggeleng-gelengkan kepala dan aku yakin ia sedang melihat foto telanjangmu di pelukan ayahku. Namun kepalanya mengangguk perlahan saat melihatku.

Aku menatapmu sekilas, "makan itu cinta"

Kamu pasti bisa membaca gerak bibirku. Karena setelah itu Kamu menangis histeris.
*****

Save as BBM display picture.

Aku tersenyum puas melihat foto Ayah duduk di teras, membiarkan bahunya disandari juga telinganya dipenuhi celoteh riang Ibu sepulang dari rumah sakit.

Kamu salah.
Apa kamu lupa? Selalu ada yang diuntungkan dari masalah dan aib orang lain.
Ada yang diuntungkan. Ibuku.
Aku berhasil menghentikan ayahku menghianati ibu.



04 Jun 15
(L)
(Hati-hati Dengan Pilihanmu)
*Jangan taruh ponselmu sembarangan.*

1 comment:

Unknown said...

Aku suka cara pandangnya. Selalu ada keuntungan dari aib orang lain