Monday 30 January 2012

Surat Cinta Untuk Mama (Aja)

Ma,
Pagi ini 25 Januari, mama berangkat ke Ujung Pandang, maaf ya aku ga bisa ikut nganterin mama ke bandara, karena aku harus kerja dan belum bisa ambil cuti lagi.
Aku tahu mama bangun pagi-pagi sekali menyiapkan segala sesuatunya sebelum berangkat, nasi, lauk, bahkan teh manis juga kopi untuk di rumah, tapi aku yang selalu benci dengan perpisahan yang bahkan hanya untuk sementara, satu minggu saja, tak berani bangun lebih cepat. Bukan apa-apa, walaupun mama hanya berangkat satu minggu, aku merasa tetap takut menghadapi keadaan di mana harus melihat mama bersiap-siap, packing dan segala macam yang terus memperjelas keadaan selama seminggu ke depan mama ga ada di rumah. Dan bodohnya saat membuat surat ini di kantor pun, airmata ini berdesak-desakan ingin segera membebaskan diri dari kungkungan rongga mata yang memenjaranya. :( :( :(

Ma, jikalau, seandainya,  mama baca surat ini mama pasti akan ngetawain aku ya kan? Soalnya bukan sekali dua kita beda pendapat, yang di akhiri dengan "Ya udah bagusnya gimana menurut kamu aja."
lalu pernah pula kita hanya saling diam ketika pembicaraan kita tak menemukan titik tujuan yang sama.
Tapi tetap saja, entah kenapa, siapa yang memulainya, tetiba kita sudah duduk lagi berdua, sambil makan bersama, atau sekedar minum kopi saat aku pulang dari berkerja ataupun hanya sekedar obrolan sepintas sebelum aku ke kamar dan ketiduran... Kita pernah selisih paham ya ma, karna hal-hal sederhana, dan oleh alasan sederhana pula kita kembali bisa bersikap seperti biasa bahkan tanpa mengingat kembali apa yang telah terjadi sesaat sebelumnya. :)

Apapun yang terjadi, oleh sebab apapun, kapanpun, kita saling mencintai kan Ma?
Oleh karena itulah perpisahan yang sementara denganmu seringkali membuatku merasa kehilangan, banyak hal yang akan aku rindukan Ma, bukan hanya perhatianmu yang terselip dari setiap teguranmu, bahkan sekedar omelan kecil karena sikap dan sifatku yang seringkali acuh pada hal-hal detail yang Mama inginkan dan yakin bisa kulakukan dengan lebih baik lagi.
Lalu ketika ingat tak ada masakan Mama di meja makan untuk sementara saat aku pulang kerja, kembali menambah kesedihan dan melenyapkan semangatku sejak bangun tadi pagi, Mama tahu kan kalau aku cerewet soal makanan? Tahu kan apa-apa yang aku sukai dan makanan apa yang tidak akan aku makan meski sudah tersaji di meja makan? Ahhh, Mama memang Ibu paling Te-O-Pe dech
Sewaktu merantaupun saat kangen kita bisa ngobrol di telepon berjam-jam lamanya sebelum memutuskan tidur ya Ma?

Ma, baik-baik ya di sana, cuaca sedang tak menentu seperti ini, seperti yang mama sering bilang ke aku, jangan telat makan, biar ga masuk angin, dan usahain biar cepet tidur ahh ini yang selalu bikin aku khawatir kalau Mama berangkat, karna Mama pasti akan susah tidur selain di rumah sendiri.:(
Tenang aja segala sesuatu di rumah pasti akan baik-baik saja, Papa akan aku buatkan sarapan, kopi dan berusaha bangun lebih pagi supaya sempat memasak sebelum berangkat ke kantor, aku juga ga akan pulang terlalu larut malam, secepatnya setelah keluar kantor aku langsung pulang deh :P
Aku juga ga akan tidur larut malam, segala urusan krucils akan aman dan ga akan ketiduran ketika sedang mengerjakan pekerjaan di rumah :D

Ma, kita saling mencintai tapi jarang sekali mengucapkannya secara lisan ya Ma? Tapi we love each other right?
dan aku baru bisa menyelesaikan suratnya hari ini tepat lima hari setelah memulainya
aku sayang mama, dan rasa sepi tanpa mama membuat aku berpikir semoga Tuhan memberikan umur yang panjang agar aku bisa punya lebih banyak waktu dan kesempatan untuk membahagiakan mama.
Aku sayang mama ga lebih kurang dari rasa sayangku pada papa, dan lebih dari rasa sayangku pada diri sendiri, selamanya.




Palembang, 30 Januari 2012
Teruntuk mama tercinta, setiap sudut rumah sepi tanpamu ma, tapi tidak dengan hatiku meskipun ketika engkau jauh.



Saturday 21 January 2012

Inilah Aku Tanpamu, Cinta.

Tulisan ini sebenarnya untuk mengikuti #15HariNgeBlogFF hari ke 8 tapi apa daya koneksi internet sedang labil, biasalah yaa :P
well, enjoy it.. dan silakan tinggalkan jejak kata :D

Inilah aku TANPAMU.

Ku ketikkan kalimat pendek itu di awal surat yang ku tulis pagi ini.
Sesekali menarik nafas nafas panjang yang terasa kian berat ketika akan melanjutkannya.
Meremas kertas menjadi gumpalan dan melemparkannya ke tempat sampah.
Menghapus airmata yang entah sejak kapan menetes.
Apa yang harus aku tulis di sana?
Apa harus kuceritakan bahwa aku terpuruk ke dalam lembah bersama para pendosa? Ataukah harus kuceritakan betapa airmataku tak pernah berhenti mengalir setiap kali mengingatnya? Perlukah ku katakan hati ini takkan pernah bisa sama lagi. Senyum dan tawa yang sempat kau sukai, mimpi-mimpi yang sempat ku tandai dengan namamu dan namaku, kita, kini, hancur?

Tanganku yang dulu bisa menulis hal-hal yang indah tentang dunia, hidup dan cinta, kini lebih sering kugunakan untuk menutup muka dan menghapus airmata.
Jika dulu suaraku fasih menyanyikan lagu-lagu untuk membuatmu tersenyum sekarang hanya mampu mengeluarkan isak tangis.
Dan kedua kakiku yang dulu pernah melangkah beriringan di sisimu, kini tak mampu membawaku kemanapun lagi.
Keduanya mati, semenjak kau pergi.

"Apalah arti setia dan cinta jika kita terpisah?"
Akhirnya kalimat itu kutulis, ya aku putuskan untuk menulis saja agar kamu langsung tahu ini surat dariku.
Setelah memulai dengan "Inilah Aku TANPAMU."
Aku melanjutkan lagi, aku tak boleh bohong, kita berjanji tak akan pernah saling menipu satu sama lain terlebih diri sendiri.
"Aku selalu baik-baik saja setelah bersamamu, setelah kau pergi banyak hal berubah, tapi aku selalu akan baik-baik saja setiap kali mengingat suatu saat kita akan bersama kembali."
"Aku, tanpamu, cinta, takkan pernah menjadi kita. Aku ingin kita abadi."
"Hari ini aku tuliskan ini, akan ku kirim bersama seluruh cintaku, dan surat ini akan kuhantarkan sendiri."

Kulipat surat itu dengan rapih, memasukkannya dalam amplop, meletakkannya di pangkuanku, mengambil bingkai fotomu dari atas meja riasku, memandangimu, rindu ini akan kusampaikan sendiri.
Aku berkaca sekali lagi, aku sudah siap, memakai pakaian hadiah ulang tahun terakhir darimu, aku tak ingin ulang tahun lagi jika kau tak akan datang, maka dari itu aku yang akan menemuimu.
Menyalakan korek dengan cepat, dan meletakkannya di pangkuanku, ahh aku tak merasa dingin lagi, sudah satu jam lebih setelah aku mandi menggunakan bensin yang susah payah ku ambil dari gudang, kursi roda ini menyulitkanku. Aku merasa hangat, sama hangatnya ketika di pelukmu.
Aku tersenyum mengingat kalimat penutup di surat yang kubawa, "Inilah Aku TANPAMU, yang selalu mencari cara untuk bertemu dan bersatu seperti dulu, menepati janjiku."


Fin.
@lia3x
#Mati bukanlah hal menakutkankan bila itulah satu-satunya cara bersama dengan orang yang di cinta. :)

Congrats NulisBuku, first time on (National) TV, but not the very first time you make me fall in love with you

Hari ini salah satu akun twitter yang saya favoritkan masuk tv, yeaaahhh...
akhirnya... :))
berkat salah satu teman Nindasyahfi, yang merekam kemudian mengunggahnya ke 4shared, saya, dan juga banyak teman lain yang tak sempat, terlewat karena harus ngantor, ada kesibukan lain atau malah belum bangun bisa melihatnya di sini, silakan di download ya :) ---->
http://www.4shared.com/video/LngGAuO2/Scene_1.html

kenapa saya senang sekali?
tentu saja saya ingin membuktikan ke beberapa orang, semua bisa menulis, bahkan semua orang bisa mencetak hasil karyanya itu dan abadi di dalam tulisannya dengan bantuan Nulisbuku.com
meskipun jika soal kualitas tulisan, terlepas dari tanggung jawab mereka, karena mereka hanya membantu teman-teman yang ingin mengabadikan hasil tulisannya, atau bahkan menyebarkannya ke seluruh dunia.
sejak mereka muncul di televisi swasta berharap akan lebih banyak lagi teman yang ikut mewujudkan mimpinya, terutama teman-teman dari Palembang :)

Selamat dan terima kasih buat para pendiri Nulisbuku, para admin yang konsisten dan setia dengan tujuannya,  yang seringkali kerepotan membaca email masuk yang pastinya akan makin membanjir setelah hari ini, tetap semangat ya, terus adakan project menulis untuk membantu kami, saya khususnya yang baru saja belajar menulis agar lebih baik lagi, terima kasih sudah menerbitkan 17 tulisan yang saya ikut sertakan di dalam berbagai project, senang rasanyaa... meskipun entahlah apa akan membuat yang membaca merasa "terhibur" semoga :) XD

Oya seandainya waktu itu saya tidak menemukan akun Nulisbuku di twitter, mungkin hingga detik ini saya ga akan punya akun twitter karna saya sempat berniat menutup akun :P , ga akan ketemu teman-teman baru, hingga bergabung di NulisBukuClubPalembang, ga akan ketemu penulis-penulis hebat, dan ga akan pernah ikut #Wordisme yang mempertemukan saya dengan banyak teman dan penulis hebat dan terkenal di Indonesia.
My life was better since I found NulisBuku, semacam menemukan pintu ke dunia yang selama ini juga hanya ada di dalam salah satu mimpiku, it's truth, that's why I love them.
Terimakasih banyak buat semua admin NulisBuku, meski buku hasil karyaku belum selesai juga, tapi beberapa bagian dari hatiku, lautan kata dalam imajiku sudah tersebar melaluimu, love u, semoga selalu sukses, semakin bermanfaat, dan semakin di cintai. *kizz*


Palembang, 21 Januari 2012
di ketik di dalam warnet yang amat sangat ramai dengan suara riuh gamers XD