Saturday 8 December 2012

Aku mohon diam saja

Bagaimana rasanya menyukai seseorang yang sudah jelas ada yang memiliki?
Bagaimana rasanya harus sering bertemu, tak bisa menghindari walau jelas itu selalu menorehkan perih?

Kenapa harus bertemu saat semua sudah tak mungkin lagi?
waktu yang tak tepat
kesempatan yang terlambat
dan sauh terlanjur tertambat.

Jangan katakan padanya apa-apa
Aku mohon diam saja
biarkanlah, kita menatap dalam diam


Sedang menghitung rintik hujan di hati.
8 Desember 2012

Monday 3 December 2012

IMG00331-20121203-1651.jpg

Di acara BimTek Pramuwisata hari ini dapat ini : 3 bahasa loh yeayy :D

Sent from BlackBerry® on 3

Wednesday 5 September 2012

Menemukan Sepotong Senja Berdua

Inspired from : Broken Vow - Lara Fabian

"Bisakah pura-pura bahagia? Dan melupa rasa jatuh cinta sesungguhnya?"

Aku menelan ludah. Mencoba menelaah kata per kata.
Berpura-pura? Tak ada masalah. Sejak bertemu denganmu. Aku selalu bersandiwara. Semua baik-baik saja. Hidupku? Sempurna.
Tapi melupakan rasanya jatuh cinta sesungguhnya? Padamu? Luar biasa akan memakan sisa waktu di hidupku.
Aku masih diam, masih mencoba berpikir apa ia sedang memintaku merelakan ia bersanding di pelaminan dengan orang lain?
Atau ia sedang mencobai ketabahanku sekali lagi dan berpikir aku menyerah saja?

 "Apa yang akan kudapat dengan lagi-lagi berpura-pura?"

Akhirnya terucap juga, seraya membalikkan badanku menghindari tatapanmu, menghindari mata setajam elang yang sejak pertama jumpa membuatku jatuh cinta.
Aku tak boleh jatuh lagi. Mencoba mengingatkan diri sendiri agar airmataku bertahan di balik rongga diantara cekungan mata yang jadi penanda cahaya.

 "Aku hanya mencoba berhenti menjejalimu dengan luka. Dengan permintaan maaf yang entah kapan habisnya, juga..."

Ya Tuhan ia berhenti bicara, semoga saja kamu tak mendekatiku dan melihat sia-sianya usahaku bahkan untuk mengendalikan airmata ini.
Tapi Tuhan punya rencana lain. Ia biarkan tanganmu menyentuh kedua pundakku, memutarnya hingga kita kembali saling berhadapan. aku menunduk, mencoba mengeluarkan sisa airmataku, tetes terakhirnya, karna kuakui lama kelamaan ini membuatku lelah.

 "Kamu juga berhak bahagia"

"Apa kamu, bahagia?"

Diammu mendengar pertanyaan barusan, membuatku merasa di atas angin dan sekelebat keinginan balas dendam padamu kembali melintas.

"Apa kamu bahagia berpura-pura bahagia?
Apa yang telah kamu dapat dari cinta? Selain tak berdaya, dan lari dari kenyataan kita mustahil bersama?"

 Dan sedetik kemudian airmata adalah tanda penyesalan tak sudah ketika melihatmu terdiam.

"Jawab aku, apa yang kamu dapat dengan membagi semua yang harusnya jadi milikku, dengan dia?"

Desakkan rasa lelah mempertanyakan cinta padamu membuatku jadi perempuan tanpa kesabaran sebagaimana mestinya.

"Cinta bukan matematika. Berkali kau bagi, bertambah luka dan perih, takkan menjadi nol semua rasa. Katakanlah, aku lelah dengan kita yang tak sempurna. Aku butuh hidup sempurna yang nyata. Dan bersamamu, bukanlah jawabnya. Bahkan bukan lagi pilihan jika aku harus melangkah ke masa depan."

"Kamu yang membuatku jatuh! Kamu yang.. Kamu yang mengatakan, semua tak akan berarti jika kita tak bisa bersatu lagi?"

Aku mengusap airmata sendiri, menahan jantung yang kali ini hampir berhenti. Kamu hanya diam, menatapku,

"Aku salah, sekali lagi maaf." ucap yang keluar dari bibir tipis warna Divine Red kesukaanmu

Aku berlutut, kedua kakiku lemas, membiarkan pasir basah mengotori celana jeansku.
Membiarkan diriku terbenam di dalamnya jika mampu.
Siapa lagi yang bisa kupercaya jika kamu saja menghianatiku?
Pada apa lagi aku harus berpegang, jika satu-satunya sandaran, hilang.

Aku patah hati. P-A-T-A-H  H-A-T-I

Aku patah hati padamu yang patah harapan. Terluka pada setiap ucap pengakuan bukan aku lagi tujuan di masa depanmu nanti. Apalagi? Apalagi yang harus aku tangisi?

"Sempurna, kisah lengkap sudah. Katakanlah, kamu bahagia. Pertempuran kali ini, Aku kalah."

Kamu mengangguk mengiyakan, memastikan aku benar kalah.
Bukan sedang pura-pura menyerah seperti sebelumnya. Aku yang tak bisa memberimu bahkan sekedar berjanji untuk membahagiakanmu.
Aku yang tak sempurna, cinta yang tak semestinya ini, bagaimana aku bisa membuat kisah kita sempurna? Senja yang sama. namun dengan hati yang berbeda.
Aku padamu dan kamu padanya.

"Kamu mungkin merasa nomor satu, tapi takkan berarti tanpa aku, menjadi yang kedua dengan setia."
 Jeritku pada punggungmu yang melangkah menjauh, meninggalkan aku dan perasaan ini, kosong.

Aku memasuki mobil memutar stop kontak. Di jok sebelah ada undanganmu dan foto prewedding kalian yang nista bagiku.
Laki-laki itu, memelukmu. Aku benci dia, yang membuatmu jatuh dan mencintainya, menjanjikanmu hidup sempurna, anak, dari rahimmu, apa yang tak bisa kuberi sebagai sesama perempuan, untukmu.

Kuinjak pedal gas dalam-dalam. Mengarah ke laut lepas. Menyembunyikan semua airmata pada air laut adalah pilihan dalam hidupku setelah di dalamnya tak ada lagi kamu.
Kita menemukan sepotong senja berdua. Kau di matanya. Aku, di matamu yang sedang tergila padanya.

*Menemukan sepotong senja berdua, mungkin akan jadi kisah paling sederhana.
Aku, kamu, dia. Tiga tokoh akan terluka karna rasa yang sia-sia.*

Lia, 04 September, dini hari tanpa penjaga hati.

Wednesday 8 August 2012

Mengejar Rahasia

Inspirasi: Di Atas Normal - Peterpan


"Syaratnya sudah kamu bawa? " Perempuan tua yang usianya kuperkirakan hampir seabad itu menatapku dengan matanya yang hanya sebesar lubang kancing, tajam.

Aku mengangguk pelan, menatap mulutnya yang ketika berbicara sesekali meludahkan cairan berwarna kuning bata ke mangkuk seng yang sudah berkarat.
Aku bergidik. Bertanya dalam hati, apakah semua orang yang memiliki kemampuan supranatural itu harus memiliki pembawaan dan wajah yang menakutkan?

 "Jangan takut, saya akan mencoba membantumu dari sini, tapi tak banyak yang bisa saya lakukan karna orang yang kita cari sudah meninggal."

Aku terdiam. "Ya Tuhan, ia tahu isi hatiku. Semoga saja ia tak tersinggung." Aku membatin.

 "Kamu sedang haid kan? Bagus! Dengan begitu para roh akan lebih mudah kamu temui." Katanya seraya meraih pakaian Ibu yang aku sodorkan segera saat menanyakan syarat yang ia minta. Pakaian ibu kandungku, perempuan yang membawaku ke Panti asuhan 22 tahun yang lalu.

 "Aku tak bisa menemukan siapa ayahmu, tak ada petunjuk apa-apa dari ini." Mulut penuh kunyahan kapur sirih itu kembali berbicara dan sesekali jempol dan telunjuk tangan kanannya menggosok-gosokkan gumpalan kapur sirih yang sudah menghitam itu di giginya.

Aku mulai merasa mual.

"Apa perempuan ini benar ibumu? Apa kamu sudah siap bertemu dengannya? Dia tak mau memberitahu apapun pada saya. Kamu harus menemuinya sendiri." Aku merinding, semoga saja ibuku tak menyeramkan di sana. Karna Ibu panti bilang dulu ibu sangat cantik. Ya, secantik diriku.
Kemudian aku mengangguk pelan, dan sejenak kemudian menjawab, "siap, aku siap Nyi." Setelah menyadari paranormal itu masih memejamkan matanya sejak tadi.

 "Aku akan memagarimu dari sini, jadi saat kamu berjalan di sana, tak ada yang bisa menyentuh apalagi menyakitimu. Kamu bisa berbicara atau menyentuh dan memeluk ibumu. Tapi ingat, jangan pernah ikut masuk ke tempat yang pintunya berwarna merah!
Jangan! Karena sekali kamu masuk, maka kamu tak akan bisa kembali lagi.
Dan kami terpaksa memakamkan kamu di sini."

Baiklah kali ini aku mulai merasa takut, kerimgat dingin mengalir, aku menutup mulutku rapat-rapat menahan diri agar tak mengeluarkan sepatah katapun, jadi Nyi Rohaya tidak akan membatalkan semuanya karena tahu aku sangat ketakutan. Aku mulai berpikir akan melanjutkannya atau tidak, proses pencarian yang disebut Lis sebagai hal gila, mustahil dan di luar batas normal.

"Kamu ga harus melakukannya Mia, Reza mau menerima kamu apa adanya.
Orangtuaku, Ibu Panti, semua tak keberatan menjadi wali di pernikahanmu. Keluarga Reza juga mengerti. Jangan Mia, perasaanku ga enak. Hidup kita sudah baik-baik saja. Sudah normal. Kamu ga perlu mengejar hal yang ga pasti. Ga perlu mencari tahu apapun tentang masa lalumu, bagaimana jika apa yang kamu tahu nanti malah akan melukaimu?
Aku takut Mia, kamu sahabatku, aku ga bisa ngeliat kamu ngambil resiko ini." Lis menangis sesegukan sambil memelukku.

"Lis, kita sudah di sini, sudah telanjur. Aku harus tahu kebenarannya. Walaupun itu akan menyakitiku. Aku ingin tahu alasan kenapa harus hidup dan besar di panti! Aku harus tahu sebab penderitaan dan kesepianku hidup sebagai yatim piatu selama 22 tahun! Aku harus tahu siapa ayahku! Jadi menemukan ibuku dan bertanya padanya aku rasa masuk akal, meskipun harus mengejarnya ke akhirat sekalipun. Ibuku harus membuatku mengerti. Setelah aku tahu alasannya, aku akan puas." Jawabku angkuh. Lis memelukku. Aku membalas pelukannya, erat.

"Aku sayang kamu Lis, sebagai sahabat, bahkan kalau boleh sebagai saudara yang tak pernah akan aku miliki. Kalau sampai batas waktunya aku tak pulang lagi, tolong kubur aku dengan layak dan ceritakan semua yang kamu ketahui pada siapapun yang bertanya."

Lis mengangguk sambil terus mengusap air matanya. "Aku sayang kamu Mia, kamu saudaraku. dan akan selalu begitu. aku janji akan melakukan semua yang kamu minta. tapi aku mohon, kembalilah secepatnya atau minimal tepat waktu, berjanjilah, aku mohooonnnn... berjanjilah...."

Aku tersenyum getir. Mengangguk. Lalu berbaring di dipan rotan milik Nyi Rohaya, memejamkan mata, sebelum paranormal itu menutupi seluruh tubuhku dengan kain kafan putih, melumuri kepalaku dengan air perasan jeruk purut yang sudah dicampur dengan air dingin dan bunga 7 warna.

"Ingat, waktumu tak lama, ibumu memakai pakaian yang sama dengan yang kamu bawa tadi, jika ia menangis, itu artinya waktumu akan segera habis, segera berbaliklah darinya, tutup matamu dan jangan sekali-sekali menoleh ke belakang lagi, ikuti suara saya yang memanggilmu dari sini. sekarang pejamkan matamu dan berjalanlah lurus ke depan nanti." Aku menganggukkan kepala, menurut.

***************

Aku memejamkan mata lagipula wajahku memang sudah tertutup kain sejak tadi dan mendengar Nyi Rohaya mulai membacakan entah mantra apa berulang-ulang sambil sesekali menyebut namaku. Lalu bergumam, berdendang, dan makin lama terdengar makin bising di telinga. Mataku mulai perih, mungkin jeruk purut itu yang jadi penyebab, lalu telingaku terasa berdengung, refleks aku menutup telinga, dan seketika aku merasa sunyi dan sangat dingin, dingin yang menusuk tulang, lalu pelan-pelan membuka mataku dan seketika melangkah mundur, "tempat apa ini?" batinku sambil melihat sekelilingku yang sangat asing.

Aku melangkah pelan, kanan dan kiriku gelap, berkabut, lalu aku ingat untuk terus maju, hanya dalam hitungan 4 langkah aku mendengar suara di depan sana, "Sini nak, sini... Yang kamu cari ada di sini..."
aku memicingkan mata mencoba memperjelas pandangan, melangkah mendekati asal suara perlahan, aku menemukannya...!
"Ibu, aku kangen." Jeritku penuh haru setelah memastikan perempuan itu memakai pakaian yang sama dengan yang aku bawa ke rumah Nyi Rohaya. Pelukannya terasa hangat, rupanya seperti ini pelukan seorang ibu yang lama aku rindukan.

Perempuan itu mengusap rambutku dan menghapus airmataku yang entah sejak kapan menetes. ia menggandeng tanganku. lalu aku dibawa ke suatu tempat dan melihat apa yang terjadi di dunia, iya di dunia semasa ia hidup. semuanya terjadi di depan mataku, seperti layar televisi raksasa dengan gambar yang sangat jelas, melebihi film 3D yang aku tonton menggunakan kacamata khusus di bioskop, tak ada yang tak jelas, bahkan kabut yang sempat membuat mataku perih saat baru sampai tak ada sedikitpun.

Aku mulai mengerti. Pelan-pelan. Aku mulai memahami. Perempuan yang kupanggil ibu ini dihamili lelaki bajingan yang menolak tanggung jawab untuk dipanggil ayah oleh anaknya nanti.
Pria beristri dan mata keranjang itu, berbohong, ia tak menepati janji untuk meninggalkan istrinya yang saat itu juga sedang hamil bahkan setelah istrinya melahirkan pun ia tetap berkilah dan mencoba melepaskan diri dari tanggung jawab.
Kemudian apa yang aku lihat membuat tubuhku gemetaran. Ibuku yang sedang hamil besar mengambil bayi mereka. pulang ke rumahnya yang sempit di daerah kumuh pinggiran kota. Melihatnya melahirkan hanya dibantu dukun beranak kampung. Aku melihat diriku sendiri dilahirkan ibuku. Aku menangis, terharu.

Tapi apa yang kulihat selanjutnya membuat tubuhku menggigil tak karuan.
Tanganku dingin, lebih dingin dari ruang-yang-entah-apa-namanya-ini. Aku merasa kakiku lemas, aku tersungkur, dan kali ini tangisanku bukanlah karena haru. Tapi marah, benci, aku mulai mencaci, mengeluarkan sumpah serapah kepada perempuan yang tadinya  kupanggil Ibu. Aku merasa sangat dingin dan napasku makin cepat, tepatnya terengah-engah, entah karena amarah yang hampir meledak atau menyadari aku pergi sejauh ini hanya untuk menghancurkan hatiku sendiri!

Di depan mataku, aku melihat ia memindahkan gelang, kalung, juga gelang kaki, menukar popok yang terbuat dari kain katun dan indah milik bayi yang ia culik dengan popok sederhana milik bayinya sendiri. Kemudian setelah menitipkan bayi yang ia culik kepada tetangganya, ia membawa bayinya ke panti asuhan dan meninggalkan bayi itu diam-diam di depan pintu panti asuhan dan beberapa hari kemudian datang membawa bayi yang ia culik ke panti asuhan yang sama, mengakui sebagai ibunya dan menitipkan pada ibu Meta.

Jadi bayi yang ia lahirkan bukan aku. Aku bayi yang diculik itu. Kali ini aku benar-benar tak bisa menahan diri, jadi seharusnya aku yang ditemukan, bukan Lis. Seharusnya aku yang  hidup bahagia bukan Lis. Seharusnya aku benar-benar menjadi perempuan yang paling beruntung itu. Bukan lis. BUKAN LIS!!!!!!!

Kamu benar Lis, kenyataan yang aku dapat sangatlah menyakitkan. Seharusnya aku tak perlu mengejar perempuan itu dan menemukan kenyataan pahit seperti ini, seharusnya aku tak perlu tahu masa laluku, dan akhirnya menemukan alasan kenapa aku harus dibuang ke panti asuhan sangatlah keterlaluan. Dan orang yang sangat keterlaluan itu ibumu Lis, ibu dari orang yang kuanggap sahabatku, saudaraku, yang ternyata perempuan simpanan ayahku yang ingin membalas dendam.

Aku mengangkat wajahku, menatap perempuan itu, ibumu. Ia menunduk, wajahnya basah, ia menangis. Lamat aku dengar suara Nyi Rohaya memanggilku, "sudah waktunya pulang nak, berbaliklah, segera, ayo jangan tunggu lagi, kamu sudah terlalu lama, berbaliklah dan pejamkan matamu!"
Suara itu bergema di telingaku, berulang-ulang, makin lama makin cepat dan makin mirip sebuah jeritan. Tapi amarah menulikan telingaku, aku bangun dengan cepat, berusaha meraih perempuan itu, berusaha menarik pakaian ibumu, tapi ia sepertinya sudah tahu apa yang akan aku lakukan.
Ia menghindar, berlari, dan aku mengejarnya,  aku ingin mencekiknya, membuatnya mati kehabisan napas, membuatnya mati lagi dan lagi, karena membuatnya mati dua kali pun tetap tak akan membuatku puas karna sudah membuatku menderita sebagai yatim piatu selama 22 tahun. Mengecoh semua orang sehingga yang ditemukan adalah Lis anaknya, bukan aku.

Aku terus mengejarnya, sesekali pakaiannya hampir kuraih, membuatku makin bersemangat mengejarnya. Tapi kemudian terlepas hingga aku terus mengejarnya. Dan lalu ia tiba-tiba berhenti berlari. aku menabraknya, membuatnya terjatuh.
"Kena kau, kali ini kamu akan merasakan mati sekali lagi, dan akan kupastikan ini lebih menyakitkan dari sebelumnya!" aku mengumpat, menjambak rambutnya, menamparnya, meludahinya, mencakar wajahnya sekuat tenaga.
Ia tak melawan Lis. Dia diam saja. Malahan tersenyum seraya menghapus airmatanya, airmataku dan mengusap rambutku yang berantakan karna kelelahan berlari dan seakan sadar usahaku untuk membunuhnya adalah sia-sia.

"Tinggallah di sini nak, aku tahu kamu sangat ingin bertemu denganku kan? Selamanya, di hatimu, aku adalah ibumu, bukan istri bajingan itu. Aku juga Ibumu nak. Aku menyusuimu, menyanyikan lagu agar kau tertidur lelap di pelukanku, aku memandikanmu, memastikan kamu kenyang, memastikan tidurmu nyenyak, saat anakku sendiri sejak lahir kutinggalkan di panti asuhan."

"Kamu perempuan iblis!" Caciku sambil menepiskan tangannya.

"Itu juga yang diucapkan mamamu. Tapi papamu selalu memanggilku 'Malaikat Cintanya' karena itu aku serahkan semua, aku percayakan hidupku di tangannya. Dan setelah tahu itu hanya kebohongan, semua kebohongan, aku memilih mati, karena hidup yang aku impikan, hidup bahagia yang pernah ia janjikan tak akan pernah bisa terwujudkan." Ia menatapku dengan lembut Lis. Tatapan dari seorang ibu yang aku rindukan selama ini, Aku mulai merasa bersalah karena kasar pada ibumu.

"Tapi kenapa kamu harus menyakitiku? Kenapa harus membuangku dan membuatku menderita selama ini? "

"Tidak lagi, mulai hari ini aku akan merawatmu, aku akan menyayangimu dan menjadi Ibumu. Karena kamu pantas jadi anakku, hanya kamu yang merindukan dan mendoakanku setiap malam."

"Aku ga mau!" Aku berusaha mundur dan melepaskan pelukannya, Lis. "Jemput saja anakmu. Aku mau kembali, aku akan menikah dengan lelaki yang mencintaiku. Aku akan punya orangtua. Hidupku akan jauh lebih baik. Aku akan bahagia." aku merasa jeritan histerisku cukup keras dan bisa menghancurkan tempat itu jika saja terbuat dari kaca, tapi sayangnya bukan..

"Terlambat."

Aku melihat ke arah di mana perempuan itu menunjuk, di depan mataku, aku melihat bayanganmu Lis, memeluk Reza. "Tidaaakkkkkkk! Tolooonggggg......!" Ini ga mungkin, ini ga boleh terjadi, aku menjerit semakin kuat, suaraku seperti dengung radio yang tak ada siarannya nada tinggi yang menyakitkan bahkan telingaku sendiri. Berharap Kamu, Reza, Mama, Papa, Nyi Rohaya, Ibu Meta, siapapun bisa mendengarku. Bisa menolongku.

"di sini waktu berjalan cepat, satu menit di sini adalah satu hari di dunia nak, kamu sudah pergi terlalu lama. Sudah terlambat. jasadmu pasti sudah dikuburkan." Suara Ibumu membuat tangisku makin menjadi, tubuhku terasa tanpa tulang.

Aku berbalik, tubuhku yang terasa lemas tak mampu berlari membuatku berusaha secepatnya berjalan menyeret kakiku menjauh dari ibumu, memejamkan mataku, berdoa, berharap segera terbangun di kerasnya dipan reot dari rotan milik Nyi Rohaya. Di rumah sederhana di pinggiran kali yang bahkan aku tak tahu namanya.  Aku berharap ini hanya mimpi, mimpi seperti namaku Dremia. Tapi aku merasa membentur sesuatu. rasa penasaran membuatku membuka mata dan kulihat jelas pintu tinggi berwarna merah tertutup di depanku.

**************
(Dua hari sebelumnya)

 "Siapa sih yang ga punya rahasia dalam hidupnya? Kamu? Aku? Siapapun pasti punya, sekecil apapun, termasuk orang tuamu! Jadi biarkan saja rahasia itu, tinggalah denganku dan keluargaku."

 "Kamu bukan aku, ga akan sekedipan matamu merasakan jadi aku, apa pernah kamu bayangkan sudah 22 tahun hidup dan mungkin untuk selama umurmu tak tahu siapa orang tuamu? Pernah?!"

 "Oke! Terus mau kamu apa? Ngacungin pisau ke Ibu panti dan maksa mereka ngasih tahu kamu, sesuatu yang bahkan mereka ga pernah tahu?! Please Mia, please, kamu jauh lebih beruntung daripada siapapun yang kamu kenal!"

 "Termasuk kamu? Ohh come on Lis, kamu bisa ngomong kayak gitu karena kamu sudah bertemu orangtuamu!"

"Aku mencoba menganggap keras kepalamu itu sebagai kelebihan yang bikin aku betah jadi sahabatmu, Dremia!"

Aku diam. Memandangi Relysta. Memandangi punggung yang sering kusandari saat lelah berlarian di halaman panti, rumah yang kami tempati sejak kecil itu menjauh. Menghela napas panjang dan mulai mengusap air mataku sendiri.

Lis ga akan pernah ngerti. Aku ga seberuntung apa yang ia katakan. Setidaknya jika dibandingkan dengan dirinya. Hanya mencicipi 16 tahun sebagai anak panti dan merayakan ulang tahun yang ke 17 di Hotel Mulia, hotelnya orang gedongan karena akhirnya ditemukan orangtua kandungnya. Membuat hidupnya berbalik 180 derajat.
Dan aku? Aku masih terjebak dengan rutinitas panti hingga usiaku sekarang, 22 tahun, tak tahu apa-apa soal siapa orang tuaku selain hanya tahu ibu meninggal dunia sehari setelah meminta ibu Meta merawatku, orang yang sama selama 22 tahun seterusnya kupanggil ibu hingga hari ini. Bangun jam setengah 5 pagi, membantu menyiapkan sarapan, mencuci pakaian, membereskan rumah, lalu berangkat ke kantor berjejalan dengan penumpang lainnya di dalam mikrolet, kujalani 1 tahun lebih, tahun-tahun sebelumnya hampir dengan rutinitas yang sama, ga.. Re ga akan ngerti ini, sebelum tamat SMK saja ia sudah menikmati jok mobil papanya yang empuk, tak merasa kepanasan, tak pernah kehujanan, dan tak pernah kelelahan mengantri mikrolet, atau bus. Meskipun akhirnya ia tak bisa bebas ke mana-mana sepertiku setelahnya. Jadi wajar saja ia berpikir usahaku menemukan orang tua kandung adalah gila!
Aku memang mulai gila, setidaknya memikirkan tak punya ayah sebagai wali di pernikahanku nanti adalah mimpi buruk bagi perempuan manapun.
Aku ingin hidup normal juga Lis, sama seperti yang kamu dapatkan sekarang,  lagipula tak salah rasanya aku berharap, siapa tahu ayahku masih hidup, dan ada di suatu tempat. Tempat di mana hanya ibu kandungku tahu letaknya.


 *****

 "Lis, aku sudah menemukan cara mudah untuk sekedar tahu siapa orang tua kandungku, dan tebak, aku sudah berhasil membujuk Reza agar setuju!"

 "Reza? Kamu sudah ngasih tahu semua ke dia?"
 Kupikir sebagai calon suamimu memang ia berhak tahu apapun rencanamu, termasuk masalahmu. Toh kalian akan berbagi apapun setelah menikah nanti. Iya kan?!

Aku diam, pelan-pelan mengangguk mengiyakan. Lis benar. Reza harus tahu harapan terbesarku selain menikah dengannya dan menjadi ibu yang baik bagi anak-anak kami kelak adalah menemukan Ayah.

"Sekarang beri tahu aku apa rencanamu..!" Katanya terburu-buru.

Setelah aku menceritakan semua usahaku untuk menemukan ayah, Lis hanya bisa terdiam sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, "ini gila! Gila!" katanya berulang-ulang.
"Iya, tapi cuma ini satu-satunya kesempatan yang aku punya."
"tapi ini sangat bahaya, Mia,kamu yakin orang itu bisa melakukan ini? dan kamu bilang ada kemungkinan kalau..."
"sttt.... Tolong coba ikut berpikiran positif, aku akan menemukan ayahku, Lis. Akhirnya aku akan punya Ayah."
"Aku harap kamu temukan apa yang kamu cari." Matanya berkaca-kaca seraya memelukku erat. Aku hanya bisa mengangguk.

Ingatanku kembali saat ia menceritakan bagaimana ketika bertemu orangtuanya.
Re menceritakan bagaimana cara orang tuanya berhasil menemukannya di panti asuhan ini yang letaknya terpencil di perkampungan penduduk. Cara yang juga di luar nalar, tapi berhasil. Hanya berbekal popok dan foto bayimu, mereka mendapatkan info dari seorang paranormal, orang pintar, cenayang, ahh apalah namanya. Yang jelas ia tahu kalau anaknya disembunyikan orang yang menculiknya di panti ini. Bahkan ia dengan tepat menyebutkan bahwa nama bayi mereka dimulai dengan huruf "R" .
Aku terbelalak, dan tak lama kemudian mataku mengerjap penuh harapan. Kalau benar begitu, tak akan sulit menemukan orang tuaku. Pasti!!

 Aku ingat saat itu meloncat kegirangan, gadis 16 tahun yang kesenangan ketika tahu sahabatnya akan segera berkumpul dengan orangtuanya.Aku  memeluk Re dengan kencangsaat itu hingga ia menjerit-jerit mengeluh sesak napas.
"God, this is not a good news, this is Heaven! "Surga Lia, ini berita dari Surga! S U R G A !!! " Kataku masih sambil meloncat kegirangan.

"Berbahagialah untukku, Lis"
Lis tersenyum. Ia mengangguk, matanya berkaca-kaca, aku terdiam, aku tahu kaca-kaca itu akan segera berhamburan sesaat lagi, ahhh Lis sangat sentimentil, hal kecil saja bisa membuatnya menangis haru, apalagi kali ini, sahabatnya ini, aku, akan segera menemukan ayahku!!! Wohoooo!!!! Aku menjerit kegirangan!


 ****


- It is (Maybe Still Not) THE END -







Lia,
08 Agustus 12
persembahan kecil untuk Peterpan.


Sunday 29 July 2012

Nyasar

Dunia ini penuh misteri.
Termasuk Kenapa Tuhan menciptakan orang yang dalam mimpi saja bisa nyasar.

Jika hari ini bukan hari Minggu, mimpi seperti ini mungkin tak akan pernah kualami.
Begini ceritanya...
Tidur menjelang jam enam pagi di hari Minggu adalah kemewahan.
Bukan berarti aku tidur di ranjang yang bertabur intan permata
Ataupun hotel berbintang enam seperti iklan di salah satu Tv swasta.
Bukan.
Cuma butuh mandi pake sabun dengan wangi mewah yang.. Ahhh sudahlah... Lanjuuttt..

Tidur mewah itu...,
Hari Minggu, ga dapet shift kerja, ga ada janji di pagi hari. Kamar yang sepi. Lampu dimatiin. Gorden ditutup rapat. Mp3 on. Earphone ready. Baju yang nyaman. Dan selimut.
Oya.. satu lagi, terserah mau bangun jam berapa.

Jadi hari ini, jadwalnya tidur mewah.
Menjelang jam enam pagi, setting udah oke.
Aku merem.
1 menit berlalu...
2 menit berlalu...
3 menit berlalu...
Yiruma masih maen piano.
Errr.. Lupa pake jam tangan, jadi ga tau persis ketiduran jam berapa.
Kemudian tiba-tiba aku kebangun langsung duduk, ngucap alhamdulillah ngeliat batere hp yang masih setengah.
Ketika mau mencet no telepon sodara, dan minta petunjuk ke jalan yang benar karena aku nyasar.
Ehh.. Waittt.. Tetiba nyadar kog di layar tulisannya, " 06:25 Sunday, 29 July "
Ngeliat diri sendiri masih pake kostum punggawa kerajaan. Ehh.. Pakaian tidur kebesaran.
Bukan semacam pakaian khusus yaa, tapi ini karena kaosnya emang ke-besar-an.
Ya kira kira muat 1 RT lah.
Langsung self toyor.

Haaaaahhh... (۳ ˚Д˚)۳

Baru ngeh, aku mimpi nyasaarrr masaaaa.. ┬┴┬┴┤\(˘̩̩̩﹏˘̩̩̩)⁠/├┬┴┬┴

Ga banget deh.
Apa ini karna aku belom tau letak pasti lokasi buat buka puasa bareng ntar?
Kenapa jadi semacam terror ya?
Apa mungkin maksudnya lain kali aku harus survey lokasi pertemuan minimal 1hari sebelumnya jadi ga bakal mimpi nyasar gini?
*speechless*
Mungkin lain kali aku akan prepare soal lokasi.
Atau bawa peta mungkin?
Mungkin juga tidak. Jangan protes.
Karena apa yang akan terjadi esok kan ga ada yang tahu.
Toh sekali lagi 'dunia ini penuh misteri ' ya toohh??

Tapi ya sudahlah, Tuhan kan selalu punya maksud untuk semua ciptaannya?
Mungkin nanti jodohku itu adalah orang yang ingatannya detil termasuk apapun yang ia baca saat melewati suatu tempat. Let say aamien. :')
Ahh, ada gunanya juga mimpi nyasar ini, setidaknya jadi punya bahan update blog, meski tetep ga penting bagi bangsa dan negara.

Moral of the story, persiapkanlah apapun semampunya sejak jauh hari agar tak ada satu hal yang bikin kamu cemas sampe kebawa mimpi.
*cieee.. Kumat sok wise lagi* xD

Let's enjoy our Sunday

Lia. Still on her bed. Laughing at herself.

Wednesday 20 June 2012

Keyboard Shortcuts Untuk PC dan Mac

15 Keyboard Shortcuts You Probably Don't Know

Navigate your computer more easily with the push of a few buttons

By Amanda Greene


keyboard shortcuts
Photo by: Thinkstock
Special Offer
Most expert computer users know the basic keyboard shortcuts, like pressing Control (Ctrl) + P on a PC to print a document. But did you know there are plenty of other useful—not to mention pretty darn cool—key combinations out there? From instantly zooming in to a larger view to quickly closing your browser window, these shortcuts will put the World Wide Web and more at your fingertips—because every second counts.

1. Add a Bookmark


Tab your new favorite website for easy access by bookmarking the page with the following quick trick.
PC: Ctrl + D
Mac: Apple key (see right) + D
 
2. Delete Forever
When you know you want to nix a file forever—instead of sending it to clog up the recycling bin first––tap the keys below.
PC: Shift + Delete
 
3. Close Browser
Whether your boss walks up while you're reading gossip blogs or your husband comes in the room while you're buying him a gift, close your browser, stat, with this shortcut.
PC: Alt + F4
Mac: Ctrl + Q

 
4. Show Desktop
If you have lots of windows open on your computer and you want quick access to your desktop—or a super-quick way to hide your work—hit the following keys.
PC: Window key (see right) + D
Mac: F11
 
5. Find Files or Folders
Forget painstakingly searching all of your folders to find one file. The shortcut below will do the searching for you.
PC: Window key + F
Mac: Apple key (see right) + F
 
6. Change Zoom Level
Whether you're working on the Web or in a word processing program, zoom in or out with this command.
PC: Ctrl + scroll mouse wheel
Mac: Apple key + plus sign; Apple key + minus sign
 
7. Reopen Previous Tab in Browser
Have you ever accidentally closed the browser tab you were looking at and had to spend time backtracking to find it again? The shortcut below will restore that page to you almost instantly.
PC: Ctrl + Shift + T
Mac: Apple key + Z
 
8. Switch Between Open Programs
Navigating between open screens can get confusing. Make it easy to move among all your programs with this quick trick.
PC: Alt + Tab
Mac: Apple key + Tab
 
9. Take a Screen Shot
Capture an image of what you're working on instantly with a screen grab—it's particularly useful for Web pages you can't copy and paste.
PC: Print Screen (then paste [Ctrl + V] into a Word document)
Mac: Apple key + Shift + 3
 
10. Refresh a Webpage
Whether you're waiting for a new email to arrive or the latest news story to pop up, easily refresh your screen using the keys below.
PC: F5, or Ctrl + R
Mac: Apple key + R
 
11. Go to a Previous Location in Browser
Time travel with the neat shortcut below, which lets you quickly go back to the webpage you were looking at before your current one.
PC: Alt + ←
Mac: Apple key + [
 
12. Spelling/Grammar Check
No more excuses: Perfect spelling and grammar is just one keystroke away.
PC or Mac: F7
 
13. Add "http://www" to Your Browser's Address Bar
The quickest route to your online destination? Just type in the name of the webpage you'd like to go to (for example, type "Google"), then press the following keys to add the "http://www." to the beginning and ".com" to the end.
PC: Ctrl + Enter
Mac: Apple key + Enter
 
14. Select the Address Bar
When you want to quickly type a new URL into your browser, the shortcut below will easily select the address bar for you, so you can start typing without moving your mouse.
PC: Ctrl + L, or F6
Mac: Apple key + L
 
15. Launch the Windows Start Menu
Just tap the keys below for an easy way to view your Start Menu options.
PC: Window key, or Ctrl + Esc

sumber : http://www.womansday.com/life/15-keyboard-shortcuts-you-probably-dont-know-114108?link=emb&dom=yah_life&src=syn&con=blog_wd&mag=wdy

Monday 21 May 2012

Cara Transfer Pulsa Berbagai Operator di Indonesia

Postingan kali ini tentang cara transfer pulsa aja ya.
karena ternyata saya cukup bingung dengan syarat sebelum proses transfer juga sih
sebenarnya gara-gara semalam mau transfer tapi ga bisa, mau googling tapi tak ada koneksi internet, ponsel saya yang smart lagi tepar tuh :)))

Monggo disimak :)

Cara Transfer Pulsa Sesama Operator

Saat ini sebagian besar operator penyedia layanan telekomunikasi selular telah mempunyai fasilitas transfer pulsa sesama operator, berikut ini sebagian cara-cara Transfer Pulsa ke Nomor Sesama Operator :
1.  Transfer Pulsa simPATI dan Kartu AS
Ketik : *858*nomor tujuan*nominal transfer# lalu tekan OK/YES
Contoh untuk pengiriman nominal Rp. 10.000 ke nomor 085217848484, ketik *858*085217848484*10# tekan OK/YES
Syarat :
1.) Minimum sisa pulsa pengirim setelah melakukan transfer Rp. 10.000
2.) Setiap transaksi transfer pulsa yang berhasil dikenakan biaya sebesar Rp. 600
3.) Status pengirim harus aktif dan penerima juga harus aktif atau berada pada masa isi ulang (grace periode)
==========||==========


2. Transfer Pulsa Indosat
Ketik: TP [NO_TUJUAN] [Denominasi] Kirim ke nomor 151
Contoh : TP 08561234567 5000
Berarti mengirim pulsa 5.000 rupiah ke nomer 08561234567
Jika berhasil maupun gagal akan menerima sms konfirmasi balasan
Syarat :
- Kartu IM3 prabayar dalam keadaan masa aktif
- Memiliki saldo pulsa minimal Rp. 10.500 (500 adalah tarif)
- Transfer minimal Rp. 5.000 dan maskimal Rp. 100.000
- Sehari hanya boleh mentransfer pulsa maksimal Rp 200.000
- Kartu penerima pulsa dalam keadaan masa aktif
==========||==========


3. Transfer Pulsa XL (Bagi Pulsa)
ketik: BAGI [spasi] nomor XL yang dituju [spasi] nominal kirim ke 168
Contoh: BAGI 0817xxxxx 1500 kemudian dikirim ke 168
Syarat :
Pengirim harus mempunyai sisa saldo minimal Rp 10.000 setelah pulsa dikirim dan nomor pengirim berada dalam masa aktif
Bagi pengguna voucher bebas Xtra hanya bisa sebagai pengirim Bagi Pulsa
==========||==========


4. Transfer Pulsa Esia
a. Kirim Pulsa
Ketik: TRANSFERJumlah TalkTime yang mau dikirimNo.Esia
penerima harus beserta kode areanya kirim ke 789 (tarif Rp250/SMS+PPn)
Contoh : TRANSFER 5000 02192889288
b. Kirim Masa Aktif
Ketik: WAKTUJumlah Hari tambahan masa aktif yang mau dikirimNo.Esia
penerima harus beserta kode areanya kirim ke 789 (Rp250/hari+PPn + Rp250/sms+PPn)
Contoh : WAKTU 5 02192889288
==========||==========


5. Transfer Pulsa Axis
Ketik: *886*Jumlah Pulsa*Nomor Axis# lalu tekan OK/YES
Contoh : *886*5000*0838123456# lalu OK/YES
Syarat:
• Nomor AXIS pengirim harus berada dalam masa aktif dengan saldo pulsa minimum Rp 5 ribu setelah transfer pulsa
• Jumlah pulsa minimum yang dapat ditransfer adalah Rp 5 ribu dan maksimum Rp 100 ribu (dengan kelipatan Rp 1.000)
• Dalam satu hari, pengirim dapat melakukan transfer pulsa hingga Rp 200 ribu
==========||==========


6. Transfer Pulsa Flexi
Cara Penggunaan
Untuk menggunakan layanan ini maka pengguna (pengirim transfer) harus melakukan registrasi terlebih dahulu untuk mendapatkan PIN, caranya :
Ketik : REG kirim ke 858 Untuk transfer pulsa :
Ketik TR No.Flexi TujuanNominalPIN
Contoh untuk transfer pulsa Rp. 20 ribu,
Ketik : TR 021707360xx 20 1234
Tarif REG Rp 80,-(termasuk PPN),
Tarif transfer Rp 45,-/transaksi
Tarif UNREG,ubah PIN Gratis
Demikian sekilas cara-cara transfer pulsa sesama operator

semoga Bermanfaat :)
Sumber : PojokPulsa


Cheers,
Lia

Saturday 19 May 2012

Pakaian Yang Tak Pernah Rapi Meski Telah Disetrika

Pagi ini terlintas di pikiranku satu pertanyaan berapa banyak pelajaran dalam hidup yang bisa diambil darimana saja.
termasuk pakaianku hari ini.
sebelum mulai menulis lebih jauh, pertanyaanku, "ada berapa banyak koleksi pakaian kalian yang sangat sulit disetrika?"
kalau aku? Banyak
ahahahahahahahaha.... #ketawangenes

bukan karena ia terbuat dari besi, atau di permukaan kainnya bertaburan permata. tapi benar-benar terbuat dari kain, jenis apa saja, tetapi meski ketika dicuci sudah menggunakan pelembut cucian, dan disetrika menggunakan pelicin pakaian, tetap saja pakaian itu acak-acakan, tidak rapih, tidak licin seperti kita menyetrika pakaian yang lain, intinya meski sudah berusaha keras, pakaian tersebut terlihat hanya disetrika ala kadarnya saja. alias masih berantakan, alias lagi masih kusut dan tidak rapih.
pasti pada menghela napas, ga tau karna tulisanku yang puanjanggg buat jelasin arti pakaian yang ga mau rapi itu atau karna teringat... oh yaa... benar aku punya satu atau dua atau tiga pakaian seperti itu. gotcha. :D

jangan sedih. ada cara mudah dan instan buat mendapatkan pakaian rapih tanpa susah payah merendam ketika masih menjadi cucian dengan pelembut, dan kemudian menyetrika berulang-ulang dengan pelicin pakaian. iya cara yang sangat mudah, sudah tersedia, dibawa ke laundry alias binatu. yang pastinya dengan cara membayar, yang mungkin bisa saja dengan harga cukup mahal. :))

lalu apa tujuan nulis ini?
ya pastinya ga cuma bahas soal pakaian, karna sekarang saya akan jadi semacam buzzer para pemilik laundry xD
ini ada hubungannya dengan saya, kita, lingkungan dan pelajaran hidup.

pakaian yang tak bisa rapi meski sudah disetrika, yang bahkan sudah berulangkali menggunakan pelembut cucian, dan pelicin pakaian hari ini saya ibaratkan dengan sikap pembawaan seseorang, yang parahnya terkadang disebut 'prinsip'
sikap seseorang yang keras dan sulit dikasih pengertian, akan selalu menyulitkan bagi kita yang dekat dengannya dan tak sepaham, ibaratkan dengan pakaian yang tak rapi tapi harus dipakai juga.

dengan orang tersebut, meski kita sudah bersikap baik yang sewajarnya, sudah dicoba memberi perhatian, memberi penjelasan yang paling mendekati nalarnya. (uppss, i didn't mean it) tapi tetap saja (dengan sengaja) mencari celah untuk mempersulit kita. mencoba mempengaruhi kita yaaaanggggg bodohnya, seringkali akhirnya terpengaruh hingga membuat mood kita buruk sepanjang hari. --_____--"

orang dengan pembawaan ga bisa lihat orang lain senang itu, memang sulit untuk diperbaiki, karena memang ga sepenuhnya bisa, dan ga ada orang yang bisa memperbaiki orang lain dengan gampangnya, dan tanpa pengorbanan. di sini maksudnya mungkin berkorban perasaan. :)))
*uyeaaahhh, yang bilang ini curcol saya jitak!

lalu pengibaratan dengan pakaian adalah jika pakaian yang sulit distrika bisa rapi dengan dibawa ke laundry yang berarti kita harus membayar. begitu pula dengan mereka yang punya kecenderungan ga bisa lihat orang lain senang. suatu saat mereka akan menjadi lebih rapi, which means... sementara menjadi terlihat lebih baik, ketika sudah membayar atas apa yang mereka perbuat.
*karma is a bitch, just remember they always forget to do-knock-knock-sign to warn you.

dan, sekali lagi itu hanya sementara, mereka hanya akan menjadi lebih baik di saat tertentu, saat mendapatkan peringatan, pelajaran yang dibayar dengan mahal. dan setelah beberapa lama, mereka akan kembali lagi pada sifat asalnya. yeaahh, hope less hurt less.
sama persis kan? dengan pakaian-yang-tak-rapi-juga-meski-sudah-disetrika dan ketika dibawa ke laundry menjadi rapi, lalu untuk beberapa waktu disimpan dalam lemari saja atau setelah dipakai akan kembali berantakan. :)

pakaian yang tak bisa rapi meski telah disetrika = orang yang pembawaannya sulit.

di laundry = mungkin jahat jika kita mendoakan mereka mendapat pelajaran dan membayar apa yang sudah mereka lakukan dengan harga yang paling mahal. tapi jujurlah... sekali, dua kali kita pernah melakukannya.
berharap Tuhan yang akan membalasnya? don't we?

jadi ternyata banyak yang bisa dipelajari meski hanya lewat pakaian dan setrikaan, saya tak mencoba bijak, hanya menuliskan apa yang terlintas dipikiran dan ternyata berkaitan dengan kehidupan sehari-hari saya.

jadi jangan mengeluh. jika tak suka pakaian yang tak bisa rapi itu, jangan dipakai, atau jangan dibeli sekalian. tapi jika ternyata pakaian itu diperlukan untuk digunakan dalam suatu acara tertentu, terlanjur dibeli, bersyukurlah kita belajar kesabaran ketika berusaha membuatnya rapi atau berterima kasihlah kepada pemilik laundry untuk membuat pakaian tersebut rapih meski dengan cara membayar.

seperti orang-orang yang ternyata tak sepaham dengan anda, silakan dihindari, jika tak suka, atau jika tak bisa dihindari, terlanjur memiliki hubungan, terlanjur berada di lingkungan anda, bersabarlah (lagi), jangan diambil hati dan jangan biarkan mereka menguasai anda, menjadi mimpi buruk dan merusak mood anda seharian. mereka akan berubah ketika suatu waktu mereka harus membayar perbuatannya.dan saat itu tiba berterima kasihlah kepada Tuhan, karna dengan mengenal mereka, kita jadi tahu bahwa kita tak ingin seperti mereka.

ahhhh, kepanjangan lagi.
huffhhh...#pasang kedua tangan di dagu *ngalay* semacam iri, sama teman-teman yang bisa nulis di blog dengan singkat dan padat.

yahh... anyway, selamat membaca, selamat menelaah, semoga bisa bermanfaat dan selamat hari Sabtuuuuu...

Cheers, xoxo

Lia



Friday 24 February 2012

Mari Move on

Sebenarnya mungkin tulisan ini tak pantas ada di blog, mungkin lebih pantas ada di buku catatan kita masing-masing untuk dapat di baca setiap hari dan mengingatkan kita bahwa semua sudah (harus) selesai dan kita bisa segera memulai sesuatu yang baru.

ada lirik lagu..., hidup adalah perjuangan tanpa henti-henti...
termasuk bercinta, uhmmm maksudnya membina hubungan dengan lawan jenis ya. Karena ini adalah salah satu pelajaran yang akan banyak menentukan kedewasaan dan kematangan pribadi seseorang.

Jadi jangan takut ketika hubungan tak bisa diteruskan.ataupun harus memulai sesuatu yang baru. Karena ketika saatnya tiba, tak perlu kita mengejar dan mencarinya. Karena semua akan hadir seketika, di hadapan kita, pada saatnya.

Lagian kenapa sih ga bisa move on? Masih sayang? Lah dianya ga sayang kamu lagi.
Dia itu sebenernya baik banget? Iya baik banget karena udah mau main-main sama kamu jadi kamu ga kesepian.
Ga ada yang seperti dia? Ya iyalaahhhh.... Badan kita sebelah kanan sama kiri aja beda....!
Ya itu sebagian kecil yang aku dengar sih.
Sebagian besar? Malu mengakui ga bisa move on . :))

Eh apakah aku sudah move on?
Dari si dia yang dulu statusnya kekasih?
Nah jika aku dapat pertanyaan itu, aku akan jawab udah.
Move on itu ga berharap bahwa dia akan balik lagi dan minta balikan.
Move on itu ga sayang ngebuang apapun yang berhubungan sama dia.
Kamu udah? Kamu?
Udah.
Toh kalo aku masih ngarep, ga akan sempet jomblo kali XD *sisirponi*
(ceileehhh, gayana... ditoyor)

Emang seromantis apa sih pacarnya nyampe sulit buat ngelupain?
Udah pernah ngerasain dipuji-puji seantero facebook dan twitternya dan digadang-gadangkan sebagai perempuan terindah belom?
Udah pernah dibikinin lagu?
Udah pernah ditelpon pas ada lagu romantis waktu dia lagi nonton konser cuma supaya berasa lagi nonton bareng?
Udah pernah dinina boboin lewat telpon lebih dari 600 malam?
Udah? Udah belom?
Enak rasanya?
Awalnya sih iya, sampe di akun yang sama dia ngatain kamu dengan kata-kata kasar karena salah paham pula
Dibikinin lagu itu keren? Iyaa ngerti, sampe setelah jadi, lagunya didengerin ke orang lain, dan bilang inspirasinya dari dia.
Udah 'berasa' nonton konser bareng juga? Bisa aja kan sebenernya itu dia lagi pengen ngecengin cewe di sampingnya?
Udah dinina boboin juga? Yakin pacarnya ga sedang nina boboin dan puk puk selingkuhannya yang lagi baring di samping dia?
Udah makan malam romantis, candle light dinner, terus ngelewatin malam berdua sayang-sayangan?
Udah ngapain aja yang romantis? Percayalah, sebelum sama kamu dan setelah putus sama kamu dia juga sudah dan akan melakukan hal yang sama dengan orang lain.
Wong ya pacaran emang gitu tok.
Yang hebat itu... Kalau pacaran itu ibarat nemu lawan untuk menemani di medan perang (Kehidupan) sampai maut memisahkan. #tsaelah #suitsuit
Udah nemu? Belom? Sama. :)))

Well aku emang jahat. Nyakitin ya?
Tapi bukannya mending mikir yang jelek juga selain yang bagus-bagus terus, cuma buat penyeimbang aja, siapa tahu besok atau lusa, udah siap lahir batin seandainya  status mesti jadi jom... *dibekep pake bakpau*

Jadi ketika hubungan itu harus diselesaikan. selesaikanlah. Ketika cinta itu mesti tersia-sia lebih baik kumpulkan kembali, sampai saatnya tiba ada yang membantu menambalnya, memperbaikinya atau kamu juga berniat menjahit robekan luka di hatinya? #aww.

The man who can't be moved itu biarkanlah menjadi lagu saja, Unintended? biar saja jadi lagu orang yang ngarep kalo aja dia masih ditunggu...

Ayokk move on... Masih banyak pria dan perempuan yang (mungkin) bisa menghargai pemberian (hati) kita dan bukan hanya menyimpan tapi menumbuhkan cinta yang baik.


Palembang, 24 February 2012
si sotoy tiada tara,
selamat merasakan (jatuh) cinta lagi
                                      

Tuesday 21 February 2012

Hitam

Aku tahu langit di luar malam ini tak hitam
hatimu iya.
aku tahu saat ini mungkin harimu merah jambu
hariku tidak.
aku juga tahu, cintamu haru biru
millikku kelabu.

Pernahkah kamu mencoba sekali saja tertawa ketika sedang menangis?
lalu tersedak air mata sendiri hingga hidung dan kerongkonganmu perih?
aku rasa belum.
jangan tanya rasanya. aku bahkan tak bisa lagi membedakan rasanya.
tanpamu, semua sama saja.

sakitmu, karena dia.
sakitku karena kalian.
lukamu karena jatuh padanya
lukaku karena tak mampu membantumu dan ikut terjatuh, padamu.

tak ada yang sama antara kita.
kecuali dua hati, yang sama mengabu dengan alasan serupa namun berbeda arah
cinta
hangus jadi abu. sisakan hitam.


21 Februari

02.10
100 menit lagi sebelum mimpimu dengannya usai.

Wednesday 15 February 2012

#Letter To Ollie

Dear Mbak Ollie,

Apa kabarmu hari ini?
Semalam sekilas aku baca di linimasa ada yang mengirimkan surat terbuka untukmu, ditulis di blog masing-masing, senang rasanya, akhirnya punya kesempatan menulis surat khusus untukmu. Setelah sekian lama tersimpan di buku coretanku dan entah sampai kapan akan tersimpan jika tak pernah ada kesempatan seperti ini. Namun karna kelelahan dan rasa kantuk tadi malam yang tak tertahan surat ini baru aku buat di kantor hari ini, sore ini.

Baiklah, segala alasan keterlambatan tak begitu penting untuk di baca, kumulai saja dengan....
Pertama kali mengenal Mbak Ollie justru setelah bertemu Nulisbuku.com terlebih dahulu ;p
Dan langsung kagum setelah tahu salah satu Insiatornya adalah dirimu. seperti yang pernah aku tuliskan jika tak bertemu nulisbuku di Twitter, mungkin akun ku hanya bertahan selama beberapa bulan saja. Tetapi aku percaya dengan yang dikatakan Mbak Lala Purwono, "Setiap tulisan memiliki takdirnya sendiri."
Aku memang baru belajar untuk menulis lebih rapih, lebih terarah, dan karena masih saja tak percaya dengan hasil tulisanku sendiri, sampai detik ini semangatku sering hilang, mood menulis naik turun, dan ragu untuk mencetak buku novelku sendiri, tapi terima kasih untuk Nulisbuku yang sering mengadakan Project buku sehingga dari sanalah aku berusaha belajar menilai tulisanku sendiri dan memperbaikinya. Dan aku pasti akan mencetak buku yang isinya hasil karyaku sendiri. Secepatnya. :)

Mbak Ollie, mungkin lupa kalau kita pernah bertemu di #WORDISME beberapa waktu lalu, aku dan temanku Meidina sempat meminta foto bareng di sela jeda waktu Coffee Break, sebenarnya hasil foto tempo hari tidak terlalu bagus, maksudnya saking grogi bisa foto bareng, aku bahkan sampai lupa caranya tersenyum, tapi untuk meminta mengulang lagi aku merasa sungkan karna sepertinya Mbak letih sekali saat itu. Pastilah demikian karna menyelenggarakan workshop sebesar dan sesukses itu pasti menyita banyak tenaga dan bahkan mencuri waktu istirahatmu ya Mbak?
Jadi aku hanya berharap akan diberikan waktu lain untuk bisa bertemu untuk sekedar ngobrol atau foto bersama denganmu. Semoga ya..

Tapi satu hal mungkin aku akan membuatmu sedikit bosan, selain aku gampang merasa nervous ketika bertemu orang-orang baru, aku juga tidak terlalu banyak tahu banyak soal dunia bisnis, aku juga bukan "Geek" aku ga ngerti apa-apa soal tekhnologi,  aku bahkan ga tahu perbedaan  dari ponsel Blackberry dan Android, tapi aku senang bertemu dengan banyak orang, orang-orang yang pintar, memiliki visi ke depan, punya jutaan ide, dan berhasil mewujudkan mimpinya, bahkan mimpi banyak orang lain. Hanya untuk sekedar mengamati dan mendengar kisah mereka. Setelah itu aku seperti baterai yang habis di-recharge, mungkin juga aku semacam buku tulis kosong yang siap dipenuhi tulisan kisah perjalanan setiap orang yang kutemui, selain memperkaya diri, memenuhi kekosongan bagi diri sendiri, mungkin aku juga bisa membaginya bagi orang lain. Dan salah satu orang yang tepat untuk itu adalah dirimu Mbak.

Karena berkat Nulisbuku, aku bertemu dengan banyak orang-orang hebat. Punya banyak teman yang sama-sama suka menulis, sedang belajar menulis, atau sekedar menggemari tulisan. Berkatmu aku menemukan "Rumah" lain lagi, dan punya saudara baru di Nulis Buku Club Palembang.
Di sana ada Andhika, Lymirza, Dhea, Sekar, Suzan, Rachmi, Vyna, Desi, Rachma, Azmi, bahkan teman yang jauh lebih muda seperti Rido dan banyak lagi yang lain.
Lihatlah, buah pikiran dan idemu juga teman-teman yang lain di Nulisbuku sudah mempertemukan kami semua Mbak.. Kurasa tak berlebihan jika aku termasuk salah satu orang yang mengagumimu :)

Ini bukan surat cinta Mbak, ini hanya sedikit tulisan tentang apa yang aku rasakan dan aku pikirkan tentang dirimu. Jadi tak ada kata-kata yang akan bermetamorfosa menjadi kupu-kupu dan menggelitik perutmu kali ini, hanya sekedar surat yang panjang dan lama dariku. Semoga saja ini tidak membuatmu kecewa.

Oya aku juga punya beberapa pertanyaan untukmu Mbak,
"Dengan sekian banyak kesibukan yang seperti tanpa henti, setiap hari, pernahkah suatu waktu sebelum tidur atau saat bangun tidur, merasa kosong yang entah karena alasan apa dan harus bagaimana mengatasinya selain menyibukkan diri lagi?"
"Pernahkah Mbak merasa kehilangan sesuatu yang mungkin bahkan belum pernah dimiliki dan justru bahkan tahu sesuatu itu bukan untuk diri Mbak?"
"Bagaimana caranya menerima dan berbahagia dengan kenyataan bahwa di masa lalu sempat melakukan kesalahan yang tak akan bisa diperbaiki lagi dan mencuri kebahagiaan di masa muda?"
Ahhh, aku memang aneh, meskipun aku tahu akan sedikit sulit bagimu memberikan jawaban pasti dari semua pertanyaanku ini, tetap saja pertanyaan ini yang aku ketik untukmu. Hanya sekedar ingin tahu apakah Mbak juga pernah merasakan hal-hal seperti itu meskipun pemikiran dan ide-ide cemerlang selalu berdesakan menjelajah ruang pikiran.

Mbak Ollie, terima kasih sudah membaca suratku, sebenarnya masih banyak yang ingin aku tuliskan, tanyakan dan sampaikan, tetapi lain kali sajalah, karena aku percaya masih ada kesempatan lain untuk menulis surat untukmu, atau mungkin bertemu langsung untuk mengobrol di sela-sela padatnya jadwalmu? Semoga :)

Semoga di saat kesempatan itu datang, aku sudah cukup pandai mengendalikan rasa gugupku, semoga di saat itu Mbak ga bosan berbincang denganku, dan semoga saat itu tak akan lama lagi ya? :)




With Love,
Lia.

Saturday 4 February 2012

Pulau Kemaro - I Love Palembang

Hari ini demam Cap Go Meh di mana-mana, dan aku sebagai warga kota Palembang rasanya kurang afdol kalo ga bikin postingan tentang kota kelahiran tercinta dong ya :p
Well, daku mencoba menguraikan sedikit tentang Pulau Kemaro ini dan hubungannya dengan Cap Go Meh, yang di kumpulkan dari hasil bertanya sana sini juga engkong Google, selamat membaca... :)

Pulau Kemaro,
yang terletak di hilir sungai Musi ini tak pernah mengalami kebanjiran ataupun di genangi air meskipun debit air sungai sedang tinggi, inilah alasan pertama kenapa pulau ini di beri nama Pulau Kemaro (Kemarau) dan luasnya semakin bertambah, menarik kan?

Jika ingin melancong ke pulau ini salah satu caranya adalah dengan naik perahu motor yang sering di sebut "ketek" (tidak sama dengan ketiak. :P ) yang banyak di pinggiran sungai sepanjang Benteng Kuto Besak.

Atau jika sedang ada perayaan Cap Go Meh  yang di rayakan sekitar 13 hari setelah hari raya tahun baru Imlek, yaitu hari di mana momen puncak dari perayaan ini sendiri yang tepat pada pukul 00.00 menurut kepercayaan, pengaruh shio yang akan datang (Naga Air) berpengaruh penuh selama satu tahun yang akan datang setelah sebelumnya di kuasai shio lain (Kelinci).

Untuk mencapai Pulau Kemaro ini di sediakan angkutan melalui jalur sungai menggunakan Ponton (tongkang) yang di tarik Tugboat.
Satu ponton daya angkutnya bisa mencapai 8 Ton, dan satu ponton yang panjangnya 150 meter dan memiliki lebar 9 meter bisa menampung hingga ratusan orang. Sounds cool? (Membayangkan konser musik di Sungai Musi :P )

Selain itu bisa melalui jalur darat di daerah Pusri bekas pabrik ban PT Intirub atau gudang beras, di sini di buat jembatan penyebrangan menggunakan 6 ponton yang di pasangi tenda dan lampu penerangan, yang di bagi menjadi 2 jalur untuk pengunjung yang menuju Pulau dan yang akan pulang dari Pulau secara gratis oleh panitia penyelenggara.
Seperti ini loh jembatan penyebrangannya :)


Salah satu tempat pengangkutan penumpang menggunakan tongkang dan melalui jalur air adalah di belakang Kelenteng marga Tjia, atau biasa disebut 'Kelenteng Rumah Buruk'  di daerah Pasar Buah, 16 ilir atau Vihara Girisatya, bisa juga melalui dermaga di 10 ulu atau kelenteng Dewi Kwan Im.
Kalau saran saya lebih baik naik angkutan tongkang melalui jalur air terlebih jika ingin pergi ke Pulau di malam hari, meskipun ramai dan terkadang berdesak-desakan dengan pengunjung lain tapi mendapatkan bonus pemandangan eksotis sepanjang sungai Musi di malam hari. :)

Dan biasanya pada hari ke 13 penanggalan Lunar dan kebetulan tahun ini tepat pada tanggal 04 februari, dan kebetulan juga adalah malam minggu, pulau Kemaro ramai pengunjung, dari orang tua, anak-anak, bahkan remaja yang menghabiskan malam dengan berkumpul bersama teman-temannya, dengan tujuan memanjatkan doa, menonton atraksi Barongsai, mencari jodoh, atau sekedar menuliskan namanya dan pasangan di pohon cinta dengan harapan berjodoh hingga akhir hayat :) , atau sekedar menghabiskan malam di pulau Kemaro yang hanya bisa di lakukan satu tahun sekali ini.
Selain itu khusus di hari ini (menurut panitia) di pasang tak kurang dari 2000 lampion dan juga ada atraksi dari 8 barongsai + naga, tanjidor, band, orgen tunggal, komidi putar, dan tak ketinggalan wayang cina (I love this one! *__* ) untuk menghibur pengunjung. Selain itu juga banyak lapak PKL yang menjual perlengkapan sembahyang, aksesoris juga makanan sepanjang hari hingga hari minggu nanti (harganya di pastikan lebih mahal dari harga normal di luaran). Jadi jangan khawatir pengunjung tidak akan kelaparan selama di pulau tersebut. :)




Di Pulau Kemaro ini terdapat Kelenteng Soei Goeat Kiong yang di cat berwarna merah, di bangun sejak tahun 1962, di sisi lain terdapat sebuah Pagoda berlantai 9 yang baru di bangun tahun 2006 berdiri menjulang di tengah-tengah pulau. Sedang di sisi lain terdapat beberapa patung khas yang sering ada di legenda cina, salah satunya patung Dewi Kwan Im. Ritual sembahyang para umat Tridharma adalah di mulai dengan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kemudian di lanjutkan menuju altar Toapekong, Buyut Siti Fatimah dan Pangeran Tan Bun Ann, lalu ke arah belakang kelenteng, menuju altar Dewi Kwan Im, TIang Sang Sen Mu (Menurut legenda adalah Dewi penguasa lautan yang menentukan hasil tangkapan nelayan di laut) lalu terakhir menuju altar para Prajurit Penjaga.

Hal menarik selanjutnya tentang pulau Kemaro ini adalah legenda cinta tragis yang terjadi pada jaman  kerajaan Palembang masih berdiri. ( Nah Tetep ada cecintaannya... xD )

Kisah berawal saat Siti Fatimah, putri Raja Palembang, yang dilamar oleh saudagar sekaligus Pangeran Tiongkok bernama Tan Bun Ann. Siti Fatimah mengajukan syarat pada Tan Bun Ann agar menyediakan 9 guci berisi emas. Keluarga Tan Bun Ann pun menerima syarat tersebut.
Untuk mengurangi risiko perampasan oleh bajak laut, guci berisi emas itu pun di tutupi dengan asinan sawi oleh pihak Tan Bun Ann. Sesampai di dekat lokasi Pulau Kemaro, Tan Bun Ann terdorong untuk memeriksa isi guci. Melihat isinya yang cuma asinan sawi, ia pun kesal dan membuang guci-guci itu ke sungai. Guci terakhir yang ia lempar ternyata pecah dan di situlah ia melihat keping-keping emas berada di bagian dalam guci yang di tutupi oleh asinan sawi.

Merasa terlambat menyadari hal itu, Tan Bun Ann segera terjun ke sungai untuk mengambil kembali guci-guci tersebut. Karena tak muncul-muncul, pengawalnya pun ikut terjun mencarinya. Hingga pengawal tersebut tenggelam pula. Siti Fatimah pun berinisiatif terjun dengan niat membantu sambil berkata, "Jika saya tak muncul dan ada tanah yang tumbuh di tepi sungai ini, maka di situlah kuburan saya." Ternyata mereka tak ada yang pernah muncul ke permukaan lagi. Maka, untuk mengenang mereka, di buatlah makam di Pulau Kemaro ini. Makam Siti Fatimah bisa di temukan di dalam kelenteng.

Keberadaan kelenteng ini menjadi daya tarik sendiri bagi para penganut Tri Dharma untuk datang sembahyang. Terlebih saat perayaan Cap Go Meh. Tidak hanya warga Kota Palembang, tapi juga warga daerah lainnya di Indonesia. Bahkan, warga Hongkong, Singapura, China, dan lain-lain juga datang berombongan ke sini. Dan menyebabkan tempat penginapan fully booked :)
Dan warga selain etnis Cina pun banyak yang datang ke pulau Kemaro untuk sekadar berkunjung belajar sejarah, legenda, memotret, atau sekedar melancong.

Nah, bagi yang sudah di kota Palembang hari ini jangan lewatkan kesempatan berkunjung ke tempat istimewa ini, atau bagi yang baru berencana akan datang ke kota Palembang buatlah perjalanan menuju ke pulau Kemaro sebagi salah satu tujuan tempat bersejarah pada daftar perjalanan anda saat mengunjungi Palembang.



* Tulisan ini di buat berdasarkan hasil baca sana sini dengan bantuan Engkong Google, juga bertanya sana-sini pula, jika ada kesalahan penulisan, kurang jelas, salah urutan dll, mohon di maafkan.
Enjoy your trip :)
* Foto-foto akan di tambahkan nanti setelah saya berkunjung ke sana ya :)


Palembang, 04 Januari 2012
With Love,
Lia

Monday 30 January 2012

Surat Cinta Untuk Mama (Aja)

Ma,
Pagi ini 25 Januari, mama berangkat ke Ujung Pandang, maaf ya aku ga bisa ikut nganterin mama ke bandara, karena aku harus kerja dan belum bisa ambil cuti lagi.
Aku tahu mama bangun pagi-pagi sekali menyiapkan segala sesuatunya sebelum berangkat, nasi, lauk, bahkan teh manis juga kopi untuk di rumah, tapi aku yang selalu benci dengan perpisahan yang bahkan hanya untuk sementara, satu minggu saja, tak berani bangun lebih cepat. Bukan apa-apa, walaupun mama hanya berangkat satu minggu, aku merasa tetap takut menghadapi keadaan di mana harus melihat mama bersiap-siap, packing dan segala macam yang terus memperjelas keadaan selama seminggu ke depan mama ga ada di rumah. Dan bodohnya saat membuat surat ini di kantor pun, airmata ini berdesak-desakan ingin segera membebaskan diri dari kungkungan rongga mata yang memenjaranya. :( :( :(

Ma, jikalau, seandainya,  mama baca surat ini mama pasti akan ngetawain aku ya kan? Soalnya bukan sekali dua kita beda pendapat, yang di akhiri dengan "Ya udah bagusnya gimana menurut kamu aja."
lalu pernah pula kita hanya saling diam ketika pembicaraan kita tak menemukan titik tujuan yang sama.
Tapi tetap saja, entah kenapa, siapa yang memulainya, tetiba kita sudah duduk lagi berdua, sambil makan bersama, atau sekedar minum kopi saat aku pulang dari berkerja ataupun hanya sekedar obrolan sepintas sebelum aku ke kamar dan ketiduran... Kita pernah selisih paham ya ma, karna hal-hal sederhana, dan oleh alasan sederhana pula kita kembali bisa bersikap seperti biasa bahkan tanpa mengingat kembali apa yang telah terjadi sesaat sebelumnya. :)

Apapun yang terjadi, oleh sebab apapun, kapanpun, kita saling mencintai kan Ma?
Oleh karena itulah perpisahan yang sementara denganmu seringkali membuatku merasa kehilangan, banyak hal yang akan aku rindukan Ma, bukan hanya perhatianmu yang terselip dari setiap teguranmu, bahkan sekedar omelan kecil karena sikap dan sifatku yang seringkali acuh pada hal-hal detail yang Mama inginkan dan yakin bisa kulakukan dengan lebih baik lagi.
Lalu ketika ingat tak ada masakan Mama di meja makan untuk sementara saat aku pulang kerja, kembali menambah kesedihan dan melenyapkan semangatku sejak bangun tadi pagi, Mama tahu kan kalau aku cerewet soal makanan? Tahu kan apa-apa yang aku sukai dan makanan apa yang tidak akan aku makan meski sudah tersaji di meja makan? Ahhh, Mama memang Ibu paling Te-O-Pe dech
Sewaktu merantaupun saat kangen kita bisa ngobrol di telepon berjam-jam lamanya sebelum memutuskan tidur ya Ma?

Ma, baik-baik ya di sana, cuaca sedang tak menentu seperti ini, seperti yang mama sering bilang ke aku, jangan telat makan, biar ga masuk angin, dan usahain biar cepet tidur ahh ini yang selalu bikin aku khawatir kalau Mama berangkat, karna Mama pasti akan susah tidur selain di rumah sendiri.:(
Tenang aja segala sesuatu di rumah pasti akan baik-baik saja, Papa akan aku buatkan sarapan, kopi dan berusaha bangun lebih pagi supaya sempat memasak sebelum berangkat ke kantor, aku juga ga akan pulang terlalu larut malam, secepatnya setelah keluar kantor aku langsung pulang deh :P
Aku juga ga akan tidur larut malam, segala urusan krucils akan aman dan ga akan ketiduran ketika sedang mengerjakan pekerjaan di rumah :D

Ma, kita saling mencintai tapi jarang sekali mengucapkannya secara lisan ya Ma? Tapi we love each other right?
dan aku baru bisa menyelesaikan suratnya hari ini tepat lima hari setelah memulainya
aku sayang mama, dan rasa sepi tanpa mama membuat aku berpikir semoga Tuhan memberikan umur yang panjang agar aku bisa punya lebih banyak waktu dan kesempatan untuk membahagiakan mama.
Aku sayang mama ga lebih kurang dari rasa sayangku pada papa, dan lebih dari rasa sayangku pada diri sendiri, selamanya.




Palembang, 30 Januari 2012
Teruntuk mama tercinta, setiap sudut rumah sepi tanpamu ma, tapi tidak dengan hatiku meskipun ketika engkau jauh.



Saturday 21 January 2012

Inilah Aku Tanpamu, Cinta.

Tulisan ini sebenarnya untuk mengikuti #15HariNgeBlogFF hari ke 8 tapi apa daya koneksi internet sedang labil, biasalah yaa :P
well, enjoy it.. dan silakan tinggalkan jejak kata :D

Inilah aku TANPAMU.

Ku ketikkan kalimat pendek itu di awal surat yang ku tulis pagi ini.
Sesekali menarik nafas nafas panjang yang terasa kian berat ketika akan melanjutkannya.
Meremas kertas menjadi gumpalan dan melemparkannya ke tempat sampah.
Menghapus airmata yang entah sejak kapan menetes.
Apa yang harus aku tulis di sana?
Apa harus kuceritakan bahwa aku terpuruk ke dalam lembah bersama para pendosa? Ataukah harus kuceritakan betapa airmataku tak pernah berhenti mengalir setiap kali mengingatnya? Perlukah ku katakan hati ini takkan pernah bisa sama lagi. Senyum dan tawa yang sempat kau sukai, mimpi-mimpi yang sempat ku tandai dengan namamu dan namaku, kita, kini, hancur?

Tanganku yang dulu bisa menulis hal-hal yang indah tentang dunia, hidup dan cinta, kini lebih sering kugunakan untuk menutup muka dan menghapus airmata.
Jika dulu suaraku fasih menyanyikan lagu-lagu untuk membuatmu tersenyum sekarang hanya mampu mengeluarkan isak tangis.
Dan kedua kakiku yang dulu pernah melangkah beriringan di sisimu, kini tak mampu membawaku kemanapun lagi.
Keduanya mati, semenjak kau pergi.

"Apalah arti setia dan cinta jika kita terpisah?"
Akhirnya kalimat itu kutulis, ya aku putuskan untuk menulis saja agar kamu langsung tahu ini surat dariku.
Setelah memulai dengan "Inilah Aku TANPAMU."
Aku melanjutkan lagi, aku tak boleh bohong, kita berjanji tak akan pernah saling menipu satu sama lain terlebih diri sendiri.
"Aku selalu baik-baik saja setelah bersamamu, setelah kau pergi banyak hal berubah, tapi aku selalu akan baik-baik saja setiap kali mengingat suatu saat kita akan bersama kembali."
"Aku, tanpamu, cinta, takkan pernah menjadi kita. Aku ingin kita abadi."
"Hari ini aku tuliskan ini, akan ku kirim bersama seluruh cintaku, dan surat ini akan kuhantarkan sendiri."

Kulipat surat itu dengan rapih, memasukkannya dalam amplop, meletakkannya di pangkuanku, mengambil bingkai fotomu dari atas meja riasku, memandangimu, rindu ini akan kusampaikan sendiri.
Aku berkaca sekali lagi, aku sudah siap, memakai pakaian hadiah ulang tahun terakhir darimu, aku tak ingin ulang tahun lagi jika kau tak akan datang, maka dari itu aku yang akan menemuimu.
Menyalakan korek dengan cepat, dan meletakkannya di pangkuanku, ahh aku tak merasa dingin lagi, sudah satu jam lebih setelah aku mandi menggunakan bensin yang susah payah ku ambil dari gudang, kursi roda ini menyulitkanku. Aku merasa hangat, sama hangatnya ketika di pelukmu.
Aku tersenyum mengingat kalimat penutup di surat yang kubawa, "Inilah Aku TANPAMU, yang selalu mencari cara untuk bertemu dan bersatu seperti dulu, menepati janjiku."


Fin.
@lia3x
#Mati bukanlah hal menakutkankan bila itulah satu-satunya cara bersama dengan orang yang di cinta. :)

Congrats NulisBuku, first time on (National) TV, but not the very first time you make me fall in love with you

Hari ini salah satu akun twitter yang saya favoritkan masuk tv, yeaaahhh...
akhirnya... :))
berkat salah satu teman Nindasyahfi, yang merekam kemudian mengunggahnya ke 4shared, saya, dan juga banyak teman lain yang tak sempat, terlewat karena harus ngantor, ada kesibukan lain atau malah belum bangun bisa melihatnya di sini, silakan di download ya :) ---->
http://www.4shared.com/video/LngGAuO2/Scene_1.html

kenapa saya senang sekali?
tentu saja saya ingin membuktikan ke beberapa orang, semua bisa menulis, bahkan semua orang bisa mencetak hasil karyanya itu dan abadi di dalam tulisannya dengan bantuan Nulisbuku.com
meskipun jika soal kualitas tulisan, terlepas dari tanggung jawab mereka, karena mereka hanya membantu teman-teman yang ingin mengabadikan hasil tulisannya, atau bahkan menyebarkannya ke seluruh dunia.
sejak mereka muncul di televisi swasta berharap akan lebih banyak lagi teman yang ikut mewujudkan mimpinya, terutama teman-teman dari Palembang :)

Selamat dan terima kasih buat para pendiri Nulisbuku, para admin yang konsisten dan setia dengan tujuannya,  yang seringkali kerepotan membaca email masuk yang pastinya akan makin membanjir setelah hari ini, tetap semangat ya, terus adakan project menulis untuk membantu kami, saya khususnya yang baru saja belajar menulis agar lebih baik lagi, terima kasih sudah menerbitkan 17 tulisan yang saya ikut sertakan di dalam berbagai project, senang rasanyaa... meskipun entahlah apa akan membuat yang membaca merasa "terhibur" semoga :) XD

Oya seandainya waktu itu saya tidak menemukan akun Nulisbuku di twitter, mungkin hingga detik ini saya ga akan punya akun twitter karna saya sempat berniat menutup akun :P , ga akan ketemu teman-teman baru, hingga bergabung di NulisBukuClubPalembang, ga akan ketemu penulis-penulis hebat, dan ga akan pernah ikut #Wordisme yang mempertemukan saya dengan banyak teman dan penulis hebat dan terkenal di Indonesia.
My life was better since I found NulisBuku, semacam menemukan pintu ke dunia yang selama ini juga hanya ada di dalam salah satu mimpiku, it's truth, that's why I love them.
Terimakasih banyak buat semua admin NulisBuku, meski buku hasil karyaku belum selesai juga, tapi beberapa bagian dari hatiku, lautan kata dalam imajiku sudah tersebar melaluimu, love u, semoga selalu sukses, semakin bermanfaat, dan semakin di cintai. *kizz*


Palembang, 21 Januari 2012
di ketik di dalam warnet yang amat sangat ramai dengan suara riuh gamers XD