Monday 24 September 2018

Tak Ada Sunrise Hari Ini

Pagi datang begitu tiba-tiba
Dan aku masih menangisi malam

Sunrise tak muncul pagi ini
Karena semua tiba-tiba terang benderang
Mana lukaku
Mana lukamu

Kemudian hidup menjadi abu-abu saja
Semua yang seharusnya kau ingat namun memilih lupa
Apa-apa yang pernah membuat bahagia kau memilih mengingat-ingat luka
Matahari tak berbelas kasih
Memperlihatkan semua wajah di balik topeng selama ini
Meski demikian jelas adanya, semua berbalik menjadi hanya kesalahanmu

Sunrise tak muncul pagi ini
Ia menunjukkan meski tanpa keindahan matahari sudah selayaknya tetap bersinar, meski sendiri, meski malam pasti datang lagi.


L, 24 Sep 18

Mengenai Rasa Sakit

Mengenai rasa sakit

Semua orang hanya berkutat pada penyebab dan lukanya sendiri.
Tanpa mau peduli dengan luka yang dialami orang lain.
Tanpa memahami tak ada akibat tanpa sebab
Tak ada asap jika tak ada api

Aku luka dan memilih diam
Mengobati sendiri
Berharap seiring waktu luka kan mengering dan hilang tanpa bekas, sama seperti luka akibat terjatuh ketika kecil dulu.

Terluka dan memilih untuk menyakiti orang lain, menghibur diri sendiri bahwa dengan demikian dendam terbalaskan. Hanya menambah luka lain yang lebih dalam.
Memupuk kebencian atas dasar yang bahkan tak pernah disadari menjadi salah satu asal muasalnya.

Mengenai rasa sakit
Semua orang bisa memilih banyak cara untuk menyembuhkannya
Namun dari sekian banyak cara, kenapa memilih membalas menghancurkan hidup orang lain sebagai obat?



L, 24 Sep 2018

Saturday 1 September 2018

Pintu ke mana saja

Ingin rasanya punya pintu ke mana saja.
Meski pintu itu tak bisa menuju hatimu
Setidaknya aku punya tujuan lain, tempat di mana aku bisa sembunyi dari ketakutanku sendiri bahwa aku kan patah tanpamu
Pintu ke mana aku bisa menguburkan semua rindu
Tempat nyaman yang bisa kusebut rumah


Jika aku punya pintu ke mana saja
Aku tak perlu menjadikanmu tujuan hidupku lalu menghabiskan waktu dengan berandai-andai padahal mungkin aku tak pernah ada di matamu
Aku tak perlu terus mengkhawatirkanmu karena aku sibuk memikirkan tempat baru yang akan kudatangi
Lalu aku lupakanmu seiring berjalannya waktu


Seandainya aku bisa memiliki pintu ke mana saja
Tak dapat menghabiskan usia bersamamu bukanlah sesuatu yang menyedihkan lagi
Karena kupunya banyak tempat untuk menghabiskan waktu dan sisa hidupku.
Karena ku sudah memiliki cara lain menikmati hari tanpamu.


Sayangnya pintu ke mana saja hanya fiksi
Perasaanku padamu yang nyata
"Tanpa berani mengungkapkan apalah artinya rasa?" Kata mereka
"Rasanya benar ada. Benar padanya.
Hanya kubiarkan ia memilih apa yang membuatnya bahagia." Jawabku.


Entah lelah....
Entah aku berhasil berpura-pura tak apa dan menjiwainya.
Tentang dirimu kubelajar arti kata rela, hingga tak perlu merasa luka yang tak sudah-sudah.


L, 010918