Saturday 1 September 2018

Pintu ke mana saja

Ingin rasanya punya pintu ke mana saja.
Meski pintu itu tak bisa menuju hatimu
Setidaknya aku punya tujuan lain, tempat di mana aku bisa sembunyi dari ketakutanku sendiri bahwa aku kan patah tanpamu
Pintu ke mana aku bisa menguburkan semua rindu
Tempat nyaman yang bisa kusebut rumah


Jika aku punya pintu ke mana saja
Aku tak perlu menjadikanmu tujuan hidupku lalu menghabiskan waktu dengan berandai-andai padahal mungkin aku tak pernah ada di matamu
Aku tak perlu terus mengkhawatirkanmu karena aku sibuk memikirkan tempat baru yang akan kudatangi
Lalu aku lupakanmu seiring berjalannya waktu


Seandainya aku bisa memiliki pintu ke mana saja
Tak dapat menghabiskan usia bersamamu bukanlah sesuatu yang menyedihkan lagi
Karena kupunya banyak tempat untuk menghabiskan waktu dan sisa hidupku.
Karena ku sudah memiliki cara lain menikmati hari tanpamu.


Sayangnya pintu ke mana saja hanya fiksi
Perasaanku padamu yang nyata
"Tanpa berani mengungkapkan apalah artinya rasa?" Kata mereka
"Rasanya benar ada. Benar padanya.
Hanya kubiarkan ia memilih apa yang membuatnya bahagia." Jawabku.


Entah lelah....
Entah aku berhasil berpura-pura tak apa dan menjiwainya.
Tentang dirimu kubelajar arti kata rela, hingga tak perlu merasa luka yang tak sudah-sudah.


L, 010918

No comments: