Friday 5 August 2011

Mencoba Hidup Bahagia Lahir Batin Setiap Hari

Pagi ini tiba-tiba aku kepikiran buat nulis ini, alasannya? Aku cuma ingin berbagi apa yang terus menerus memenuhi isi kepala dan separuh hati ini. Agar jarum synthetizer tidak terus bergerak ke kanan yang mengakibatkan penanda tingginya lonjakan ide dan bermacam hal absurd yang berenang-renang tanpa lelah di danau tata bahasa akhirnya membuat error sistem otak besardan kecilku :p #halah

Apa definisi Bahagia menurut anda?
Punya uang banyak? Punya kekasih yang mencintai dan memuja anda sepenuh hati? Keluarga yang harmonis? Pasangan yang selalu mendukung anda? Kehidupan sosial yang gemerlap? Karir yang sedang di puncak kejayaan? Ketenaran? Atau apa?
Lalu jika pertanyaan itu kembali kepadaku, "Lia, apa definisi bahagia menurut kamu?" Jawabku hanya satu, "Bahagia itu adalah jika batin kita tak tersakiti."
Bisa anda pikirkan atau bayangkan, seperti apa bentuk batin itu? Dan seperti apa luka yang bisa membuatnya sakit? Jangan bersusah payah...
Batin itu hati kecil anda. Luka yang bisa menyakitinya adalah kurang ikhlas, berharap terlalu banyak / besar kepada sesama manusia juga sedikitnya keyakinan seluruh yang terjadi di dunia ada alasannya. :)

Bahagia dan merasa bahagia itu serupa tapi tak sama, semacam hati yang sehat dengan hati hasil implan yang membuat anda kembali sehat, sama-sama sehat, hanya cara mencapai kesehatannya berbeda.
Ibarat hati yang memang sehat sejak lahir, mungkin saja bisa mengidap penyakit, tapi selama kita menjaga pola makan dan hidup sehat, mudah-mudahan tak akan muncul masalah yang berarti. Sedangkan hati implan, bayangkan saja sendiri, jika yang asli bisa saja terkena gangguan penyakit apalagi yang hanya tambahan? Selain pola makan dan hidup sehat banyak hal-hal lain yang harus dijaga agar tetap bisa berfungsi dengan baik di tubuh penerima donor.

Kembali pada kata Bahagia, jika kita menumbuhkan bahagia itu berdasarkan pemikiran dan kedewasaan kita dalam menilai semua yang terjadi pada anda dan sekitar dengan positif dan tanpa beban, maka tak akan sulit merasakan bahagia.
Namun dalam kata merasa bahagia, kita butuh seseorang, lingkungan, sesuatu yang dapat membuat kita bahagia, artinya kebahagiaan kita bukan lagi bergantung pada diri kita sendiri, melainkan telah kita serahkan pada selain tangan kita untuk memegangnya. Lalu jika suatu saat orang atau apapun yang kita percayai dapat atau telah pernah membuat kita menemukan rasa semacam kata bahagia, tiba-tiba berhianat, tiba-tiba lingkungan nyaman anda berubah tak nyaman lagi otomatis hilang pula rasa bahagia anda, bukankah begitu?

Maksud saya adalah, jika kamu ingin bahagia, maka bahagiakanlah diri anda sendiri, caranya menemukan sesuatu yang bisa mengelola perasaan anda. Apa itu? Akal anda.
Jangan pernah sekali-kali menggantungkan hidup dan kebahagiaan pada sesuatu atau seseorang yang bahkan tidak bisa anda pastikan hatinya.
Cari, temukan sesuatu yang bisa membuat anda tersenyum setiap hari, mulai dari bangun pagi hingga anda terlelap kembali. Cintai diri anda sendiri, lalu orang lain. Pastikan kebahagiaan anda dan semakin terbukalah jalan membahagiakan orang lain. Karna menurutku juga beberapa temanku, kebahagiaan bisa kita dapat saat kita membuat orang lain bahagia. Senyum yang paling indah adalah saat kita bisa mengukir senyum di wajah orang lain yang bahkan hanya orang asing saja.

Lalu mungkin akan muncul pertanyaan baru, mungkinkah kita bisa hidup bahagia setiap hari? Mungkinkah kita bisa membahagiakan orang lain setiap hari? Jawabnya aada dalam hati anda sendiri. Kebahagiaan anda tergantung pada sebesar apa hati anda bisa menerima bentuk kebahagiaan dengan caranya yang tak pernah sama.
Apakah anda bisa bahagia untuk kebahagiaan orang lain, yang mungkin saja pada saat tertentu merugikan anda? Maksudnya begini, apakah anda bahagia jika tahu betapa bahagianya seorang pencopet yang baru saja mencopet dompet anda bisa melihat senyum di wajah keluarganya dan melihat anak-anaknya makan dengan Lahap setelah ia membelikan makanan buat keluarganya yang kelaparan di rumah dengan uang hasil copetannya? :)
Pertanyaan ini cukup dijawab di dalam hati, dalam tulisan ini aku ga akan membahas apakah pencopet itu menafkahi keluarganya dengan uang haram dan lain sebagainya, sejujurnya aku ga punya kapasitas dan legalitas membahas yang berkaitan dengan agama manapun.
Tapi marilah kita bahas dengan ilmu hati, ilmu yang mungkin satu-satunya aku pelajari dan dalami terus-menerus seumur hidupku.
Tapi sebelumnya, apakah anda tega membiarkan anak-anak dan keluarga pencopet itu makan dan menyambung hidup dengan makanan haram? Sekali lagi cukup jawab di dalam hati.
Cobalah jangan kembalikan pertanyaan ini dengan pertanyaan seperti, "Apakah si pencopet tega menafkahi keluarganya dengan uang haram?" Karna bukan si pencopet yang sedang kita bicarakan di sini, melainkan kita. Aku, dan teman-teman pembaca juga silent reader blog ini.
Karna yang sedang ingin bahagia itu kita. Marilah kita mulai membahagiakan diri dengan melepaskan dari segala macam bentuk ikatan dengan orang-orang yang tidak bisa bertanggung jawab untuk kebahagiaan kita, selain diri kita sendiri.
Bisakah anda merelakan, mengikhlaskan, dan mendoakan si pencopet agar dengan apa yang sdikit diambil daripada kita bisa berarti besar untuk hidup dan membuat bahagia mereka?
Bisakah anda berdamai dengan diri sendiri, hati kecil anda sendiri untuk tetap bahagia? Bersyukur bahwa anda punya lebih banyak kebahagiaan sehingga bisa dicuri oleh (dibagikan pada) orang lain?
Dan halal atau haramnya uang untuk menafkahi keluarga si pencpoet juga akan sangat bergantung pada besarnya keikhlasan hati anda merelakan milik anda berpindah tanganan anda bagi (meski dengan cara yang tidak bisa dianggap wajar) dengan orang lain yang kemungkinan jauh lebih membutuhkan dan bermanfaat bagi mereka. Pendek kata bisakah anda mengandaikan kehilangan itu sebagai sedekah bagi si pencopet?
Nah kebahagiaan anda tergantung pada jawaban Ya atau Tidak yang akan anda ambil.

Silahkan membayangkan setiap kemungkinan dari kedua jawaban anda, seperti yang sering aku tulis, Hidup itu Pilihan, dan dari setiap keputusan pilihan yang anda ambil bisa melahirkan banyak pilihan-pilihan lain. Dan ambillah keputusan atau pilihan anda dengan bijak. :)
Segala yang terjadi di dunia punya alasan, dan begitu pula alasan atas jawaban anda pada beberapa pertanyaan di atas, mempengaruhi hati dan hidup kita pada hari ini dan esok nanti.

Siapalah aku yang sok bijak menulis sepanjang ini tentang kebahagiaan? Aku bukan siapa-siapa selain perempuan yang terlalu banyak ingin tahu dan mencoba belajar membagi segala rasa ingin tahunya, apa yang sudah diketahuinya juga mempertanyakan apa yang belum ia ketahui. Silahkan menyampaikan pendapat atau pemikiran anda mengenai tulisan ini, karna suatu kehormatan bagiku bisa membaca isi pikiran orang lain tanpa perlu berusaha mengamati, it's free :)

Akhir tulisan jangan lupa tinggalkan jejak kata anda sebagai pembelajaran bagiku. Terima kasih. :)))


(L) 05 Agustus 2011
mencoba merajut cinta menjadi satu dunia indah.