Friday 24 February 2012

Mari Move on

Sebenarnya mungkin tulisan ini tak pantas ada di blog, mungkin lebih pantas ada di buku catatan kita masing-masing untuk dapat di baca setiap hari dan mengingatkan kita bahwa semua sudah (harus) selesai dan kita bisa segera memulai sesuatu yang baru.

ada lirik lagu..., hidup adalah perjuangan tanpa henti-henti...
termasuk bercinta, uhmmm maksudnya membina hubungan dengan lawan jenis ya. Karena ini adalah salah satu pelajaran yang akan banyak menentukan kedewasaan dan kematangan pribadi seseorang.

Jadi jangan takut ketika hubungan tak bisa diteruskan.ataupun harus memulai sesuatu yang baru. Karena ketika saatnya tiba, tak perlu kita mengejar dan mencarinya. Karena semua akan hadir seketika, di hadapan kita, pada saatnya.

Lagian kenapa sih ga bisa move on? Masih sayang? Lah dianya ga sayang kamu lagi.
Dia itu sebenernya baik banget? Iya baik banget karena udah mau main-main sama kamu jadi kamu ga kesepian.
Ga ada yang seperti dia? Ya iyalaahhhh.... Badan kita sebelah kanan sama kiri aja beda....!
Ya itu sebagian kecil yang aku dengar sih.
Sebagian besar? Malu mengakui ga bisa move on . :))

Eh apakah aku sudah move on?
Dari si dia yang dulu statusnya kekasih?
Nah jika aku dapat pertanyaan itu, aku akan jawab udah.
Move on itu ga berharap bahwa dia akan balik lagi dan minta balikan.
Move on itu ga sayang ngebuang apapun yang berhubungan sama dia.
Kamu udah? Kamu?
Udah.
Toh kalo aku masih ngarep, ga akan sempet jomblo kali XD *sisirponi*
(ceileehhh, gayana... ditoyor)

Emang seromantis apa sih pacarnya nyampe sulit buat ngelupain?
Udah pernah ngerasain dipuji-puji seantero facebook dan twitternya dan digadang-gadangkan sebagai perempuan terindah belom?
Udah pernah dibikinin lagu?
Udah pernah ditelpon pas ada lagu romantis waktu dia lagi nonton konser cuma supaya berasa lagi nonton bareng?
Udah pernah dinina boboin lewat telpon lebih dari 600 malam?
Udah? Udah belom?
Enak rasanya?
Awalnya sih iya, sampe di akun yang sama dia ngatain kamu dengan kata-kata kasar karena salah paham pula
Dibikinin lagu itu keren? Iyaa ngerti, sampe setelah jadi, lagunya didengerin ke orang lain, dan bilang inspirasinya dari dia.
Udah 'berasa' nonton konser bareng juga? Bisa aja kan sebenernya itu dia lagi pengen ngecengin cewe di sampingnya?
Udah dinina boboin juga? Yakin pacarnya ga sedang nina boboin dan puk puk selingkuhannya yang lagi baring di samping dia?
Udah makan malam romantis, candle light dinner, terus ngelewatin malam berdua sayang-sayangan?
Udah ngapain aja yang romantis? Percayalah, sebelum sama kamu dan setelah putus sama kamu dia juga sudah dan akan melakukan hal yang sama dengan orang lain.
Wong ya pacaran emang gitu tok.
Yang hebat itu... Kalau pacaran itu ibarat nemu lawan untuk menemani di medan perang (Kehidupan) sampai maut memisahkan. #tsaelah #suitsuit
Udah nemu? Belom? Sama. :)))

Well aku emang jahat. Nyakitin ya?
Tapi bukannya mending mikir yang jelek juga selain yang bagus-bagus terus, cuma buat penyeimbang aja, siapa tahu besok atau lusa, udah siap lahir batin seandainya  status mesti jadi jom... *dibekep pake bakpau*

Jadi ketika hubungan itu harus diselesaikan. selesaikanlah. Ketika cinta itu mesti tersia-sia lebih baik kumpulkan kembali, sampai saatnya tiba ada yang membantu menambalnya, memperbaikinya atau kamu juga berniat menjahit robekan luka di hatinya? #aww.

The man who can't be moved itu biarkanlah menjadi lagu saja, Unintended? biar saja jadi lagu orang yang ngarep kalo aja dia masih ditunggu...

Ayokk move on... Masih banyak pria dan perempuan yang (mungkin) bisa menghargai pemberian (hati) kita dan bukan hanya menyimpan tapi menumbuhkan cinta yang baik.


Palembang, 24 February 2012
si sotoy tiada tara,
selamat merasakan (jatuh) cinta lagi
                                      

Tuesday 21 February 2012

Hitam

Aku tahu langit di luar malam ini tak hitam
hatimu iya.
aku tahu saat ini mungkin harimu merah jambu
hariku tidak.
aku juga tahu, cintamu haru biru
millikku kelabu.

Pernahkah kamu mencoba sekali saja tertawa ketika sedang menangis?
lalu tersedak air mata sendiri hingga hidung dan kerongkonganmu perih?
aku rasa belum.
jangan tanya rasanya. aku bahkan tak bisa lagi membedakan rasanya.
tanpamu, semua sama saja.

sakitmu, karena dia.
sakitku karena kalian.
lukamu karena jatuh padanya
lukaku karena tak mampu membantumu dan ikut terjatuh, padamu.

tak ada yang sama antara kita.
kecuali dua hati, yang sama mengabu dengan alasan serupa namun berbeda arah
cinta
hangus jadi abu. sisakan hitam.


21 Februari

02.10
100 menit lagi sebelum mimpimu dengannya usai.

Wednesday 15 February 2012

#Letter To Ollie

Dear Mbak Ollie,

Apa kabarmu hari ini?
Semalam sekilas aku baca di linimasa ada yang mengirimkan surat terbuka untukmu, ditulis di blog masing-masing, senang rasanya, akhirnya punya kesempatan menulis surat khusus untukmu. Setelah sekian lama tersimpan di buku coretanku dan entah sampai kapan akan tersimpan jika tak pernah ada kesempatan seperti ini. Namun karna kelelahan dan rasa kantuk tadi malam yang tak tertahan surat ini baru aku buat di kantor hari ini, sore ini.

Baiklah, segala alasan keterlambatan tak begitu penting untuk di baca, kumulai saja dengan....
Pertama kali mengenal Mbak Ollie justru setelah bertemu Nulisbuku.com terlebih dahulu ;p
Dan langsung kagum setelah tahu salah satu Insiatornya adalah dirimu. seperti yang pernah aku tuliskan jika tak bertemu nulisbuku di Twitter, mungkin akun ku hanya bertahan selama beberapa bulan saja. Tetapi aku percaya dengan yang dikatakan Mbak Lala Purwono, "Setiap tulisan memiliki takdirnya sendiri."
Aku memang baru belajar untuk menulis lebih rapih, lebih terarah, dan karena masih saja tak percaya dengan hasil tulisanku sendiri, sampai detik ini semangatku sering hilang, mood menulis naik turun, dan ragu untuk mencetak buku novelku sendiri, tapi terima kasih untuk Nulisbuku yang sering mengadakan Project buku sehingga dari sanalah aku berusaha belajar menilai tulisanku sendiri dan memperbaikinya. Dan aku pasti akan mencetak buku yang isinya hasil karyaku sendiri. Secepatnya. :)

Mbak Ollie, mungkin lupa kalau kita pernah bertemu di #WORDISME beberapa waktu lalu, aku dan temanku Meidina sempat meminta foto bareng di sela jeda waktu Coffee Break, sebenarnya hasil foto tempo hari tidak terlalu bagus, maksudnya saking grogi bisa foto bareng, aku bahkan sampai lupa caranya tersenyum, tapi untuk meminta mengulang lagi aku merasa sungkan karna sepertinya Mbak letih sekali saat itu. Pastilah demikian karna menyelenggarakan workshop sebesar dan sesukses itu pasti menyita banyak tenaga dan bahkan mencuri waktu istirahatmu ya Mbak?
Jadi aku hanya berharap akan diberikan waktu lain untuk bisa bertemu untuk sekedar ngobrol atau foto bersama denganmu. Semoga ya..

Tapi satu hal mungkin aku akan membuatmu sedikit bosan, selain aku gampang merasa nervous ketika bertemu orang-orang baru, aku juga tidak terlalu banyak tahu banyak soal dunia bisnis, aku juga bukan "Geek" aku ga ngerti apa-apa soal tekhnologi,  aku bahkan ga tahu perbedaan  dari ponsel Blackberry dan Android, tapi aku senang bertemu dengan banyak orang, orang-orang yang pintar, memiliki visi ke depan, punya jutaan ide, dan berhasil mewujudkan mimpinya, bahkan mimpi banyak orang lain. Hanya untuk sekedar mengamati dan mendengar kisah mereka. Setelah itu aku seperti baterai yang habis di-recharge, mungkin juga aku semacam buku tulis kosong yang siap dipenuhi tulisan kisah perjalanan setiap orang yang kutemui, selain memperkaya diri, memenuhi kekosongan bagi diri sendiri, mungkin aku juga bisa membaginya bagi orang lain. Dan salah satu orang yang tepat untuk itu adalah dirimu Mbak.

Karena berkat Nulisbuku, aku bertemu dengan banyak orang-orang hebat. Punya banyak teman yang sama-sama suka menulis, sedang belajar menulis, atau sekedar menggemari tulisan. Berkatmu aku menemukan "Rumah" lain lagi, dan punya saudara baru di Nulis Buku Club Palembang.
Di sana ada Andhika, Lymirza, Dhea, Sekar, Suzan, Rachmi, Vyna, Desi, Rachma, Azmi, bahkan teman yang jauh lebih muda seperti Rido dan banyak lagi yang lain.
Lihatlah, buah pikiran dan idemu juga teman-teman yang lain di Nulisbuku sudah mempertemukan kami semua Mbak.. Kurasa tak berlebihan jika aku termasuk salah satu orang yang mengagumimu :)

Ini bukan surat cinta Mbak, ini hanya sedikit tulisan tentang apa yang aku rasakan dan aku pikirkan tentang dirimu. Jadi tak ada kata-kata yang akan bermetamorfosa menjadi kupu-kupu dan menggelitik perutmu kali ini, hanya sekedar surat yang panjang dan lama dariku. Semoga saja ini tidak membuatmu kecewa.

Oya aku juga punya beberapa pertanyaan untukmu Mbak,
"Dengan sekian banyak kesibukan yang seperti tanpa henti, setiap hari, pernahkah suatu waktu sebelum tidur atau saat bangun tidur, merasa kosong yang entah karena alasan apa dan harus bagaimana mengatasinya selain menyibukkan diri lagi?"
"Pernahkah Mbak merasa kehilangan sesuatu yang mungkin bahkan belum pernah dimiliki dan justru bahkan tahu sesuatu itu bukan untuk diri Mbak?"
"Bagaimana caranya menerima dan berbahagia dengan kenyataan bahwa di masa lalu sempat melakukan kesalahan yang tak akan bisa diperbaiki lagi dan mencuri kebahagiaan di masa muda?"
Ahhh, aku memang aneh, meskipun aku tahu akan sedikit sulit bagimu memberikan jawaban pasti dari semua pertanyaanku ini, tetap saja pertanyaan ini yang aku ketik untukmu. Hanya sekedar ingin tahu apakah Mbak juga pernah merasakan hal-hal seperti itu meskipun pemikiran dan ide-ide cemerlang selalu berdesakan menjelajah ruang pikiran.

Mbak Ollie, terima kasih sudah membaca suratku, sebenarnya masih banyak yang ingin aku tuliskan, tanyakan dan sampaikan, tetapi lain kali sajalah, karena aku percaya masih ada kesempatan lain untuk menulis surat untukmu, atau mungkin bertemu langsung untuk mengobrol di sela-sela padatnya jadwalmu? Semoga :)

Semoga di saat kesempatan itu datang, aku sudah cukup pandai mengendalikan rasa gugupku, semoga di saat itu Mbak ga bosan berbincang denganku, dan semoga saat itu tak akan lama lagi ya? :)




With Love,
Lia.

Saturday 4 February 2012

Pulau Kemaro - I Love Palembang

Hari ini demam Cap Go Meh di mana-mana, dan aku sebagai warga kota Palembang rasanya kurang afdol kalo ga bikin postingan tentang kota kelahiran tercinta dong ya :p
Well, daku mencoba menguraikan sedikit tentang Pulau Kemaro ini dan hubungannya dengan Cap Go Meh, yang di kumpulkan dari hasil bertanya sana sini juga engkong Google, selamat membaca... :)

Pulau Kemaro,
yang terletak di hilir sungai Musi ini tak pernah mengalami kebanjiran ataupun di genangi air meskipun debit air sungai sedang tinggi, inilah alasan pertama kenapa pulau ini di beri nama Pulau Kemaro (Kemarau) dan luasnya semakin bertambah, menarik kan?

Jika ingin melancong ke pulau ini salah satu caranya adalah dengan naik perahu motor yang sering di sebut "ketek" (tidak sama dengan ketiak. :P ) yang banyak di pinggiran sungai sepanjang Benteng Kuto Besak.

Atau jika sedang ada perayaan Cap Go Meh  yang di rayakan sekitar 13 hari setelah hari raya tahun baru Imlek, yaitu hari di mana momen puncak dari perayaan ini sendiri yang tepat pada pukul 00.00 menurut kepercayaan, pengaruh shio yang akan datang (Naga Air) berpengaruh penuh selama satu tahun yang akan datang setelah sebelumnya di kuasai shio lain (Kelinci).

Untuk mencapai Pulau Kemaro ini di sediakan angkutan melalui jalur sungai menggunakan Ponton (tongkang) yang di tarik Tugboat.
Satu ponton daya angkutnya bisa mencapai 8 Ton, dan satu ponton yang panjangnya 150 meter dan memiliki lebar 9 meter bisa menampung hingga ratusan orang. Sounds cool? (Membayangkan konser musik di Sungai Musi :P )

Selain itu bisa melalui jalur darat di daerah Pusri bekas pabrik ban PT Intirub atau gudang beras, di sini di buat jembatan penyebrangan menggunakan 6 ponton yang di pasangi tenda dan lampu penerangan, yang di bagi menjadi 2 jalur untuk pengunjung yang menuju Pulau dan yang akan pulang dari Pulau secara gratis oleh panitia penyelenggara.
Seperti ini loh jembatan penyebrangannya :)


Salah satu tempat pengangkutan penumpang menggunakan tongkang dan melalui jalur air adalah di belakang Kelenteng marga Tjia, atau biasa disebut 'Kelenteng Rumah Buruk'  di daerah Pasar Buah, 16 ilir atau Vihara Girisatya, bisa juga melalui dermaga di 10 ulu atau kelenteng Dewi Kwan Im.
Kalau saran saya lebih baik naik angkutan tongkang melalui jalur air terlebih jika ingin pergi ke Pulau di malam hari, meskipun ramai dan terkadang berdesak-desakan dengan pengunjung lain tapi mendapatkan bonus pemandangan eksotis sepanjang sungai Musi di malam hari. :)

Dan biasanya pada hari ke 13 penanggalan Lunar dan kebetulan tahun ini tepat pada tanggal 04 februari, dan kebetulan juga adalah malam minggu, pulau Kemaro ramai pengunjung, dari orang tua, anak-anak, bahkan remaja yang menghabiskan malam dengan berkumpul bersama teman-temannya, dengan tujuan memanjatkan doa, menonton atraksi Barongsai, mencari jodoh, atau sekedar menuliskan namanya dan pasangan di pohon cinta dengan harapan berjodoh hingga akhir hayat :) , atau sekedar menghabiskan malam di pulau Kemaro yang hanya bisa di lakukan satu tahun sekali ini.
Selain itu khusus di hari ini (menurut panitia) di pasang tak kurang dari 2000 lampion dan juga ada atraksi dari 8 barongsai + naga, tanjidor, band, orgen tunggal, komidi putar, dan tak ketinggalan wayang cina (I love this one! *__* ) untuk menghibur pengunjung. Selain itu juga banyak lapak PKL yang menjual perlengkapan sembahyang, aksesoris juga makanan sepanjang hari hingga hari minggu nanti (harganya di pastikan lebih mahal dari harga normal di luaran). Jadi jangan khawatir pengunjung tidak akan kelaparan selama di pulau tersebut. :)




Di Pulau Kemaro ini terdapat Kelenteng Soei Goeat Kiong yang di cat berwarna merah, di bangun sejak tahun 1962, di sisi lain terdapat sebuah Pagoda berlantai 9 yang baru di bangun tahun 2006 berdiri menjulang di tengah-tengah pulau. Sedang di sisi lain terdapat beberapa patung khas yang sering ada di legenda cina, salah satunya patung Dewi Kwan Im. Ritual sembahyang para umat Tridharma adalah di mulai dengan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kemudian di lanjutkan menuju altar Toapekong, Buyut Siti Fatimah dan Pangeran Tan Bun Ann, lalu ke arah belakang kelenteng, menuju altar Dewi Kwan Im, TIang Sang Sen Mu (Menurut legenda adalah Dewi penguasa lautan yang menentukan hasil tangkapan nelayan di laut) lalu terakhir menuju altar para Prajurit Penjaga.

Hal menarik selanjutnya tentang pulau Kemaro ini adalah legenda cinta tragis yang terjadi pada jaman  kerajaan Palembang masih berdiri. ( Nah Tetep ada cecintaannya... xD )

Kisah berawal saat Siti Fatimah, putri Raja Palembang, yang dilamar oleh saudagar sekaligus Pangeran Tiongkok bernama Tan Bun Ann. Siti Fatimah mengajukan syarat pada Tan Bun Ann agar menyediakan 9 guci berisi emas. Keluarga Tan Bun Ann pun menerima syarat tersebut.
Untuk mengurangi risiko perampasan oleh bajak laut, guci berisi emas itu pun di tutupi dengan asinan sawi oleh pihak Tan Bun Ann. Sesampai di dekat lokasi Pulau Kemaro, Tan Bun Ann terdorong untuk memeriksa isi guci. Melihat isinya yang cuma asinan sawi, ia pun kesal dan membuang guci-guci itu ke sungai. Guci terakhir yang ia lempar ternyata pecah dan di situlah ia melihat keping-keping emas berada di bagian dalam guci yang di tutupi oleh asinan sawi.

Merasa terlambat menyadari hal itu, Tan Bun Ann segera terjun ke sungai untuk mengambil kembali guci-guci tersebut. Karena tak muncul-muncul, pengawalnya pun ikut terjun mencarinya. Hingga pengawal tersebut tenggelam pula. Siti Fatimah pun berinisiatif terjun dengan niat membantu sambil berkata, "Jika saya tak muncul dan ada tanah yang tumbuh di tepi sungai ini, maka di situlah kuburan saya." Ternyata mereka tak ada yang pernah muncul ke permukaan lagi. Maka, untuk mengenang mereka, di buatlah makam di Pulau Kemaro ini. Makam Siti Fatimah bisa di temukan di dalam kelenteng.

Keberadaan kelenteng ini menjadi daya tarik sendiri bagi para penganut Tri Dharma untuk datang sembahyang. Terlebih saat perayaan Cap Go Meh. Tidak hanya warga Kota Palembang, tapi juga warga daerah lainnya di Indonesia. Bahkan, warga Hongkong, Singapura, China, dan lain-lain juga datang berombongan ke sini. Dan menyebabkan tempat penginapan fully booked :)
Dan warga selain etnis Cina pun banyak yang datang ke pulau Kemaro untuk sekadar berkunjung belajar sejarah, legenda, memotret, atau sekedar melancong.

Nah, bagi yang sudah di kota Palembang hari ini jangan lewatkan kesempatan berkunjung ke tempat istimewa ini, atau bagi yang baru berencana akan datang ke kota Palembang buatlah perjalanan menuju ke pulau Kemaro sebagi salah satu tujuan tempat bersejarah pada daftar perjalanan anda saat mengunjungi Palembang.



* Tulisan ini di buat berdasarkan hasil baca sana sini dengan bantuan Engkong Google, juga bertanya sana-sini pula, jika ada kesalahan penulisan, kurang jelas, salah urutan dll, mohon di maafkan.
Enjoy your trip :)
* Foto-foto akan di tambahkan nanti setelah saya berkunjung ke sana ya :)


Palembang, 04 Januari 2012
With Love,
Lia