Thursday 30 July 2015

Setahun Lalu

Hari ini
Tepat satu tahun sejak kita pertama kali bertemu.
aku mengambil foto ini setelah melihatmu
Setiap kali melihatnya
Aku melihatmu

Kau dan pemandangan ini begitu indah
Selayaknya pemandangan akan berganti
Tak abadi
Meskipun demikian, semua tampak begitu menggiurkan dan aku khawatir akan berakhir hambar.

Maafkan jarak yang sudah kubuat
Maafkan dinding yang kubangun agar aku tak bisa mencoba meraihmu
Bila kelak kau lelah tak apa, tak perlu selamatkan aku

Aku tahu perasaan ini seharusnya tak ada
Aku tahu harapan ini tak boleh tumbuh
Aku takut jatuh dan kau tak ada untuk menangkapku
Aku tak ingin kehilangan dirimu
Dan yang paling kutakutkan adalah kehilangan akal sehatku sendiri

29 Juli 2015
Setahun yang lalu kau asing
Kini aku tahu kenanganmu tak akan usang.

(L)

Wednesday 15 July 2015

Jadi Waras Itu Capek

Ketika jadi orang waras yang dituntut nrimo dan ngalah terus sama orang yang pura-pura agak gila rasanya pengen nunjukin gini loh sikap orang gila itu seharusnya sambil ngacak-ngacak mukanya pake tai campur sambel.

15 Jul 2015
(L)

Tuesday 7 July 2015

Ramadan Dan Beberapa Hal Yang Melintasi Pikiran

Apakah kita tidak merasa ada yang salah dengan keyakinan kita saat menjalani apa yang kita yakini dengan setengah hati?
Bulan puasa saat kita berlatih menahan napsu selain lapar dan haus juga mengendalikan diri belum apa-apa sudah ribut soal minta dihormati mereka yang tak berpuasa. Padahal yang jika Allah berkenan dengan puasanya dengan ibadahnya, siapa yang masuk surga?

Dengan hadiah surga yang tak terkatakan indahnya apa mungkin ujiannya gampang?
Ya, ga mungkin.
Kalau gampang hadiahnya mungkin cuma voucher belanja 50 ribu atau setrikaan atau dispenser.
Mau?

Dengan kebahagiaan di akhirat apakah kita masih mau mengurangi kesempatan itu dengan marah, dengki, merasa tak dihargai, merasa paling suci, paling benar, merasa puasa dan ibadahnya yang paling disuka dan diterima Allah
Lalu menuding orang lain sampai mengatakan mereka kafir?
Apa kalian lupa ada perempuan yang menjalani kodratnya dan terpaksa tak berpuasa. Ada ibu dan bapak lain yang tetap harus berjualan demi mencari rejeki untuk anak-anaknya.
Kita yang harus menguatkan iman agar tak mudah tergoda bujuk rayu, lalu apalagi sampai ngatain negara kita ga islami.
Lahhhhh
Indonesia memang bukan negara islam
Kebetulan saja di sini mayoritas penduduknya beragama islam

Seharusnya bangun sahur itu kesadaran diri sendiri
dan kita ga perlu merepotkan saudara kita yang lain untuk berkeliling menabuh gendang atau apapun untuk mengingatkan
sehingga mengurangi waktu yang seharusnya bisa mereka pakai untuk berdoa atau beristirahat malah berkeliaran di jalan untuk mengingatkan saudaranya yang lain sahur agar puasanya kuat, ga berasa lapar-lapar banget atau haus-haus amat. Juga membuat mereka harus sahur di jalan.
Apakah menganjurkan orang untuk berbuat kebaikan berarti kita juga harus membiarkan orang tersebut merugikan dirinya sendiri. Demi meraih pahala, katanya.

Ini bulan puasa, bukankah seharusnya kita juga menahan rasa ingin menganggap orang lain yang berbeda adalah lebih rendah dari kita?
Apakah demi berbuka puasa kita harus mencuri start saat lampu kuning menuju hijau, menekan klakson sekuatnya dan menyalip kendaraan kanan kiri tanpa harus berpikir lagi apa ini akan berbahaya, lalu berteriak memaki pada kendaraan yang dianggap menghalangi kita menerobos lampu 'satu detik lagi merah'
Apakah kemanusiawian yang kita agungkan juga harus menjadi tameng saat melakukan hal tak pantas dan mencoreng muka sendiri?

Ini bulan puasa
Di mana segala bentuk cobaan terasa berlipat-lipat ganda sulitnya.
Namun lupa menghitung nikmat yang lagi dan lagi kita nikmati tanpa henti

Ini bulan puasa
Di mana kata 'kafir' terdengar dan terbaca lebih sering ketimbang kata yang menyejukan hati.
Menumbuhkan bibit kebencian jauh lebih gampang daripada menanam bibit ketulusan

Ini bulan Ramadan dan sepertinya aku masih jauh dari kata mendapat hidayah
Ramadan yang seperti inikah yang membuatmu rindu?
Ramadan seperti inikah yang membuatmu sedih ketika akan berakhir?

Diselesaikan 16 Juli 2015
(L)

Berdoa (Untuk Menjadi Manusia)

Ketika kamu berdoa agar jalanmu dimudahkan
Lagi dan lagi
Kamu akan terus tersesat berulang kali
Kamu akan melupakan pelajaran yang harusnya  dipahami

Ketika kamu berdoa agar dikuatkan
Terus dan terus
Jangan heran jika otak dan hatimu membatu
Mati rasa.

Ketika kamu mulai merasa lelah namun tak banyak berharap
Putus asa tidak
Namun berharap pun tidak
detik berganti menit menuju jam lewati hari mengitung bulan berganti tahun
Kamu akan menyadari tak ada yang pasti tak ada yang benar bisa sesuai apa inginmu
Yang pasti hanyalah apa yang tak pasti itu sendiri.
Berhentilah berharap semua akan selalu baik-baik saja
Jalani hidup sebaik kamu bisa.
Nikmati bahagia yang kamu punya
Berhenti meratapi sakit yang tak sudah

Hiduplah dengan segala yang membuatmu hidup. Bukan dengan apa yang mereka pikir bisa membuatmu lebih hidup.

07 Juli 2015
(L)
Selamat mengulang tanggal lahir, kamu tak harus selalu bahagia, tak harus sempurna, untuk menjadi manusia.
Aku akan selalu berdoa
Kamu akan menemukan padanan jiwamu, yang akan menemanimu meski tersesat, saling menguatkan, dan menopang bangkit ketika jatuh, saling menjaga ketika bersama dan saling mendoakan ketika jauh.
Menjadi satu yang dibutuhkan karena akan saling melengkapi.
Dan jika tidak pun...aku masih ada selalu untukmu.
Love you no matter what, always, my self.

Saturday 4 July 2015

Tidur Beratapkan Langit

Aku berharap bisa tidur seperti ini, saat ini.
Di mana langit terasa begitu dekat sehingga aku lupa begitu mengharapkanmu bisa ada di sampingku.

(L)
03 Juli 2015

Friday 3 July 2015

Jangan Jatuh Dalam Perangkap

Cinta itu adalah jebakan
Jangan jatuh karenanya
Kamu akan terluka dan orang yang membuatmu terjatuh belum tentu bersedia mengangkatmu bangkit dan mengobati lukamu

Cinta itu lebih buruk dari kecanduan
Kopi bisa membuatmu berdebar-debar
Tapi cinta efeknya ratusan lebih kuat
Membuatmu ketagihan
Kamu akan merasa lemah tak berdaya ketika sendiri
Dan akan melakukan apa saja untuk menikmatinya lagi

Cinta itu menjadi yang terbaik dari dirimu sendiri dengan harapan akan membuatnya terkesan namun pura-pura sempurna itu akhirnya akan membuatmu lelah.

Lalu
Setelah semua efek itu berlalu kamu akan tersadar dan semuanya telah terlambat.
Jangan jatuh dalam perangkap.

Apalah.... apalah posting ini. 😂

01 Jul 2015
(L)

Thursday 2 July 2015

Ketika Menjadi Penari Tunggal

Saat sedang sendiri
Banyak yang lupa bahwa hidup terus berjalan.
Sesekali... Hanya sesekali mereka lupa untuk menikmati perjalanannya.

Ibaratkan hidup adalah panggung
Kamu adalah penari yang berputar di atasnya terkadang gerakmu lambat namun kemudian makin cepat semua perasaanmu tumpah ruah terlihat jelas dari caramu meliukkan tubuh, ekspresi detik demi detik bahkan tergambar di sana.
Saat menari berdua, berpasangan, kamu sering diharuskan saling mengiringi, bukanlah dirimu sendiri, kalian saling mencontoh, menirukan ekspresi, menyamakan putaran, mempertahankan keharmonisan bersama agar tampak menarik dan indah dipandang penonton.
Namun
Dunia panggung tidak berakhir meskipun kamu harus menari sendiri.
Kamu tetap memiliki penontonmu
Dan sendiri atau berpasangan tidak akan mengurangi kualitasmu menari.
Karena penari yang hebat bukan penari yang memiliki pasangan, tetapi yang selalu menari dengan baik dan menikmati tariannya sendiri, menikmati perannya menjadi penari ketika berdua ataupun sendiri.

Hanya karena kamu sendiri tidak berarti kamu kurang berharga dibanding mereka yang memiliki pasangan.

Jika kamu masih menari sendiri anggaplah..pemilik panggung tempatmu menari sangat menyukai dan masih menikmati pertunjukan tunggal darimu.
Atau justru kamu lebih luar biasa memukau ketika menari sendiri.

02 Juli 2015
(L)