Sunday 23 October 2011

Kamu Harusnya Memilih Aku~ #FFDadakan with @nulisbuku. 22 Okt' 11 ~

Kamu Harusnya Memilih Aku - @lia3x
Inspirasi: Kau Harusnya Memilih Aku - Tere.


" Kau harusnya memilih aku yang lebih dulu menyayangimu berada di sampingmu,
Kau.., harusnya memilih aku, lupakan dia, lupakan dia datanglah kepadaku..."

Aku segera bangun dan mematikan radio yang dinyalakan di rumah makan ayam bakar terkenal di kotaku. Tanpa memedulikan pandangan seisi ruangan yang menatapku heran, bahkan gusar.
"Peduli setan! Pokoknya aku ga mau dengar lagu itu! Siapa sih yang nyanyinya? Bikin napsu makan aku ilang aja!"

Teman-temanku yang tahu apa sebenarnya yang aku alami, hanya diam, mereka memaklumiku. Bahkan terlalu mengerti apa yang aku rasakan. Tidak seperti kamu!

"Kamu bener mau nikah?"
"Iya, kenapa? Aku udah yakin kog sama dia."
"Kamu yakin dia sayang kamu seperti kamu sayang dia?"
"...... Pertanyaan aneh, aku tahu siapa aja yang sayang sama aku dan orang yang aku sayangi."

Ga.. Kamu ga tahu! Kamu ga ngerti dan bahkan ga akan pernah ngerti!
Aku yang sayang sama kamu! Bukan dia!
Aku sayang kamu bahkan sejak aku belum tahu kalau inilah yang dinamakan cinta!
Suara suara di dalam otakku berebutan ingin bicara dan merasa benar.

"Relain aja, mungkin dia bukan jodohmu" Ibu coba menghiburku.

Tapi terlambat rasa kecewa itu sudah menghanguskan semua harapanku. Dan perempuan itu yang merebutnya dariku.

Aku ga akan pernah rela!
Ga akan!
Selamanya aku tak akan pernah merelakan membunuh perasaanku.
Aku yang paling tahu siapa dirimu, semua yang kamu sukai, selalu ada kapanpun kamu butuh, lalu kenapa kamu pilih dia, yang baru kamu kenal dalam hitungan bulan saja?

Aku akan melakukan semuanya untuk mempertahankanmu.
Selama janur kuning belum melengkung, kamu masih bisa menjadi milikku. Lihat saja nanti!


Hari ini, aku melihatmu menerima telpon dengan muka yang pucat, lalu tubuhmu kaku dengan pandangan kosong.

"Yesss! Berhasil, aku berhasil!" Sorakku dalam hati.
Maaf sayang, mungkin aku salah tapi aku ga peduli, aku ga bisa membiarkanmu menikah dengannya. Atau perempuan manapun selain aku.
Langkahi dulu mayatku, jika ada yang ingin merebutmu dari pelukku.
Perempuan di dalam kaca tersenyum sinis padaku.

Aku mendekatimu, menepuk lenganmu pelan, kamu berbalik menatapku, "Dia kecelakaan..., dan meninggal di tempat." Katamu dengan suara parau.
Aku menatapmu, memberikan ekspresi kaget. Seraya memelukmu kukatakan, "Semua akan baik-baik saja, ada aku disini, hanya aku yang akan selalu ada untuk kamu."
Kamu mengangguk, dan memelukku erat. Aku bahagia.
Hanya aku yang akan kamu peluk sejak hari ini. Selamanya.

20 jam sebelumnya.

Otakku bekerja keras, mencoba mengingat lagi apa saja hal yang penting supaya sebuah mobil dinyatakan layak pakai. Aku mengingat semua percakapan denganmu, bertahun-tahun selalu bersama, bahkan ke bengkel pun kamu minta aku temani, percuma kalau aku tak bisa mengingat apapun.
Busi, karburator, tali rem, apalagi? Hmmm... Tali rem, betul itu yang paling gampang, dan sering dipakai di dalam film-film action saat seseorang hendak menyabotase kendaraan rivalnya.
Aku segera menyiapkan alat dan mencari kesempatan untuk memutuskannya. Jika rem itu putus maka putus sudah hubungan kalian, dan cukup sampai di sana cerita kalian.

Tempat kos ini sepi apalagi hari ini malam minggu. Aku tahu kamu pergi dengannya, aku melihatmu menjemputnya jam 7, dan tak ada siapa-siapa di sini. Dengan cepat aku bekerja, tak sia-sia bertahun aku menemanimu ke bengkel melihatmu memperbaiki mobil, mendengarkan ceritamu tentang mobil canggih dan segala kelebihan maupun kekurangannya, lagi-lagi rem adalah hal paling penting. Sarung tanganku menjadi sangat kotor, aku harus membakarnya nanti bersama pembungkusnya sekaligus. Tak ada yang boleh curiga!
Setelah selesai aku tak segera pulang, aku menunggumu mengantarnya. 10 menit, 15 menit, 30 menit, waktu terus merambat dengan cepat. Lalu lewat dari satu jam terdengar suara mobil yang khas di telingaku membuat adrenalinku terpacu, kamu datang.
Aku melihatmu membukakan pintu untuknya, hal yang sama seperti yang kau lakukan padaku saat mengantarkan aku pulang, lalu kamu mengecup keningnya. Brengsek! Aku tak pernah dapat kecupan itu selain saat ulang tahun, dan malahan kamu berikan untuknya, cuma-cuma!
Darahku mendidih melihat perempuan itu tertawa saat kamu memeluknya dan mengucap selamat malam, tertawalah, ini hari terakhirmu. Lihat nanti siapa yang tertawa belakangan.

Setelah mobilmu berbelok keluar, akupun bergegas berjalan hingga halte bus, dan pulang ke rumah dengan kesal. Tak sabar rasanya menunggu matahari terbit.
Aku menunggumu di pelukku sayang. Besok.

Damn! Malam ini aku tak bisa tidur. Bukan gugup atas apa yang kulakukan di tempat kost perempuan itu, tapi tak sabar menunggu saat kamu kembali ke pelukanku.
Lama sekali pagi datang!

Dan aku memutuskan ke kampus pagi-pagi sekali. Setelah dua jam menunggu, aku melihat mobilmu masuk ke parkiran, ahhh.. Tak lama lagi... Perempuan itu pasti sekarang masih di jalan. Dia selalu terlambat karena harus memakai topeng agar terlihat cantik seperti biasanya, yang sebenarnya sangat mubazir untuk hari ini.
Aku bisa membayangkan apa yang terjadi padanya di jalan, dengan gaya nyetirnya yang ugal-ugalan dan sok pembalap F1 itu, dia pasti tak akan sempat menyelamatkan diri saat remnya ternyata blong, bahkan untuk menarik nafas agar tenang pun pasti dia tak akan sempat lagi, wajahnya yang putih oleh make-up tebalnya pasti makin pucat pasi, dan bibirnya yang biasa penuh senyum menggoda saat itu tak akan sempat ditutup lagi karna kaget, dan saat akan menghindar ke kiri dengan membanting setir mobilnya akan kehilangan keseimbangan, menabrak pembatas jalan tol dengan keras, hingga mobilnya terlempar ke udara, lalu mendarat keras di aspal, terbalik berkali-kali, sebelum menabrak pembatas jalan di seberang jalur tol yang biasa ia lewati. Dan meledak.seperti adegan kecelakan di film yang biasa kami tonton.
Dan sudah pasti, hari ini perempuan itu bukan hanya akan terlambat, tapi tak akan datang ke kampus, tak akan pernah datang lagi tepatnya!

Sekarang, yang ada cuma kamu dan aku, kita, karena perempuan pembentuk kata kalian itu sudah aku singkirkan!
Sudah kukatakan, cuma aku yang akan selalu ada di sampingmu sayang, cuma aku yang bisa.
Aku tidak jahat kan? Karna cinta memang buta, dan bisa membuatmu berkorban untuk melakukan apa saja, kamu yang memaksaku melakukan ini, dan kamu tidak memberikan pilihan lain.
Aku rela berkorban, mengotori tanganku dan menepati sumpah takkan membiarkan ada perempuan lain di pelukanmu. Selamanya. Karena seharusnya kamu memilih aku, dan bersamaku, bukan dia.

~Fin~
@lia3x

1 comment:

Beni Hermawan said...

Sepatah Rahasia - [anak palembang pasti cantik, bener saya duga]