Apa rasanya menjadi yang pertama?
Adalah pertanyaan yang tak akan pernah bisa dijawab oleh perempuan sepertimu.
Apa
rasanya dikenalkan sebagai kekasih atau calon istri, pada keluarga dan
sahabatnya dengan nada bangga, mungkin juga tak akan bisa Kau jabarkan
kebahagiaannya.
Kau tak akan bisa menjawab hal-hal yang tak pernah
Kau rasakan, tak pernah bisa Kau alami dan sepertinya tak akan ada
kesempatan lain lagi.
Apa rasanya memakai pakaian bekasku?
Menyiapkan makan malam di dapur hasil sentuhan tanganku dan menggunakan perabotan yang semuanya pilihanku?
Apa kau juga kagum dengan isi lemari pakaian lelaki yang menyimpanmu?
Kemeja, celana panjang, dasi, kaos kaki bahkan pakaian dalam yang
sering Kau pasang dan lepaskan dari tubuhnya, itu juga pilihanku.
Apa Kau suka ketika tangannya menyentuhmu? Tangan yang sama ia gunakan untuk menahan kakiku agar tak pergi.
Apa Kau menikmati kecupannya? Bibir yang sama kemarin memohon kesempatan kedua dan memulai dari awal lagi.
Semua yang Kau kira telah menjadi milikmu adalah apa yang tersisa dariku.
Apa kau bahagia dengan semua itu?
Sebelum menjawabnya...
Maafkanlah Aku,
Selalu memberimu bekasanku
Cinta, pria, bahkan ssttt.., pakaian dalam yang sedang Kau pakai saat ini.
Setelah ini, Aku yakin akan sulit bagimu tersenyum lebar lagi,
Aku kalah darimu dan menyerah.
Namun Kau kalah dua kali, tak akan pernah jadi yang pertama. yang kedua bangga dengan merasa berhasil merebut apa yang kutinggalkan, sisa-sisa.
Apa Kau betul menikmati jadi penghianat?
Apa rasanya dua kali jadi perempuan kedua?
hari ke-17
1 comment:
hmm keep posting kak,.. :)
Post a Comment