Saturday 11 August 2018

Marah.
Siapapun pasti pernah.
Yang membedakan adalah apakah rasa marah tersebut dilampiaskan atau dialihkan menjadi sesuatu yang lebih baik.

Hari ini aku memutuskan ga kalah dan jadi lebih sabar.
Energi negatif dibuang di jogging track, setelah pulang melihat diri sendiri lebih segar hati jadi sedikit berbunga walaupun tetap marah.
Apalagi yang harus dilakukan untuk meredakan ini? Mau lanjut gerak... badan sudah capek, akhirnya milih dengerin lagu, buka aplikasi kamera, ya sudah lah mulai foto ga jelas, videoin diri sendiri yang lagi entah nyisirin poni, ngedip-ngedipin mata macam balita, foto pake tambahan sticker, alay banget lah.
Setelah itu cek hasilnya ketawa sendiri. Cobalah ini.

Sebagai orang yang ga gampang memercayakan isi hati ke orang lain (lagi), curhat adalah sebuah pe-er yang sulit. 
Di dalam pikiranku seakan sedang menyerahkan pedang kepada lawan dan pasrah di ujungnya.
Orang yang kita kenal bertahun lamanya dan pikir tak akan menyakiti saja justru bisa jadi yang bikin kita paling sakit hati, lupakan saja soal cerita panjang lebar isi hati dan pikiran.
Kemarahan karena apa yang kita harapkan tak sesuai kenyataan. Lah iya dunia ini punya banyak orang hang maunya juga ga sama kayak aku, ga bisa maksa, ga guna ngambek, ga penting banget akhirnya marah-marah meluapkan emosi sehingga menghilangkan banyak akal sehat dan kebaikan diri.
Lalu seperti aku, ketika marah, bingung mau mencurahkan isi hati pada siapa? Punya pasangan pun kasihan juga kalau jadi pelampiasan walau orangnya rela, jadi pandai-pandai lah mengelola emosi.
Meski nulis gini aku tuh ya pernah bocor juga, lalu merasa menyesal kenapa ga bisa tahan sedikit lagi, tapi sungguh manusia kodratnya salah dan lupa. Eaaa... pembenaran.
Jadi saat marah aku selalu mengingatkan diri sendiri,muka pasti jelek, jadi keriputan karena kening berkerut dan muka ditekuk, tambah keliatan cepat tua dong, fan kita cenderung ga bisa lagi mengontrol apapun tindakan dan ucapan, kayak rem blong, akhirnya rugi sendiri.

Setrlah menemukan cara ini semoga penyaluran emosi negatif hari ini bisa diterapkan di kemudian hari dan di orang lain juga.
Karena konon batu yang ditetesin air lama-lama juga berlubang. Mungkin memang dikasih ngerasain emosi negatif, lalu tiap kali belajar menata hal negatif, dijalani, toh lama-lama terlatih. Toh yang merasakan manfaat juga diri sendiri.

Ah sudah postingan ini anggaplah permintaan maaf dari apapun komentar random hari ini pada kalian.
Semoga aku, kita, bisa lebih sabar.


L, 10 Agust 18

No comments: